Show simple item record

dc.contributor.authorTitis Wahyu Widya Indra Lestari
dc.date.accessioned2013-12-18T02:50:26Z
dc.date.available2013-12-18T02:50:26Z
dc.date.issued2013-12-18
dc.identifier.nimNIM090810101041
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/9711
dc.description.abstractPertumbuhan ekonomi Kabupaten Jember pada tahun 2011 tercatat sebesar 7 persen. Hal itu dipengaruhi oleh adanya pertumbuhan masing-masing sektor ekonomi yang terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Sektor ekonomi yang memberikan kontribusi paling besar adalah sektor pertanian. Sektor pertanian masih menjadi sektor basis di Kabupaten Jember. Namun pertumbuhan sektoralnya terus mengalami penurunan. Pertumbuhan sektoral yang paling memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Jember adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran. Angka pertumbuhannya mencapai 10,66 persen. Dari permasalahan tersebut terjadi pergeseran sektor ekonomi unggulan yang semula sektor primer menjadi sektor tersier. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sektor apa saja yang mempunyai keunggulan komparatif di Kabupaten Jember dengan menggunakan analisis Location Quotient lalu untuk mengetahui pergeseran sektor ekonomi unggulan digunakan analisis Shift Share Klasik dan Esteban Marquillas serta untuk mengetahui rata-rata perubahan angka LQ, SS-klasik dan SS-EM menggunakan analisis trend. Dengan data PDRB Kabupaten Jember dan Provinsi Jawa Timur tahun 2000-2011 klasifikasi sembilan sektor ekonomi yang didapat dari Badan Pusat Statistik. Dari hasil analisis Location Quotient viii pemerintahan umum, subsektor sosial kemasyarakatan dan subsektor hiburan dan rekreasi. Berdasarkan analisis Shift Share Klasik, peningkatan PDRB Kabupaten Jember dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu Regional Share yaitu dampak pertumbuhan ekonomi Jawa Timur yang memberikan dampak positif pertumbuhan sebesar 11,8 miliar rupiah. Proportional Shift yaitu dampak bauran industri memberikan pertumbuhan yang negatif bagi Kabupaten Jember yaitu 1,43 miliar rupiah. Sedangkan Differential Shift yaitu dampak keunggulan kompetitif memberikan dampak pertumbuhan positif sebesar 2,28 miliar rupiah. Dengan adanya analisis Shift Share Esteban Marquillas memunculkan keempat komponen ekonomi yaitu Alocation Effect, dampak alokasi di Kabupaten Jember memberikan dampak pertumbuhan negatif 9,44 miliar rupiah. Selain itu analisis Shift Share Esteban Marquillas juga dapat mendeteksi sektor yang memiliki keunggulan kompetitif dan spesialisasi. Adapun sektor yang mempunyai keunggulan kompetitif dan spesialisasi adalah sektor pertanian, sektor industri pengolahan dan sektor jasa-jasa. Hasil analisis trend LQ, sektor yang mengalami trend positif atau mengalami peningkatan adalah sektor pertanian, sektor industri pengolahan, sektor listrik, gas dan air bersih, sektor bangunan dan sektor perdagangan, hotel dan restoran. Trend SS-klasik dan SS-EM yang bernilai positif adalah trend komponen regional share.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries090810101041;
dc.subjectPertumbuhan ekonomien_US
dc.titleANALISIS PERGESERAN SEKTOR EKONOMI UNGGULAN TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN JEMBERen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record