dc.description.abstract | Saat ini dalam masyarakat ada kecenderungan untuk menggunakan bahan-bahan alami untuk meningkatkan ketahanan fisik dalam berolahraga. Panax Ginseng sudah sejak lama dipercaya mempunyai kemampuan untuk meningkatkan stamina dan memperbaiki penampilan dalam olahraga. Olahragawan banyak menggunakan suplemen Panax Ginseng untuk meningkatkan kemampuan fisik saat berolahraga, sehingga presentasimya dapat meningkat. Salah satu kanudngan dari Panax Ginseng adalah Ginsenoside. Kandungan Ginsenoside inilah yang dipercaya dapat meningkatkan kebugaran tubuh karena dapat meningkatakan sintesi DNA sehingga terjadi peningkatan sintesa protein dan penggunaan Panax Ginseng dapat merubah kapasitas aerobik sehingga berpengaruh pada peningkatan Performance pada latihan fisik, sehingga dapat meningkatkan kebugaran tubuh.
Kebugaran tubuh dapat diukur dengan berbagai cara. Salah satunya adalah dengan mengukur indeks kebugaran tubuh dengan menggunakan Harward Step Test. Semakin tinggi Indeks Kebugaran TUbuh seseorang maka semakin bugar orang tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh Panax Ginseng terhadap Indeks Kebugaran Tubuh pada Olahrawan.
Penelitian ini dilaksanakan di Labolatorium Framakologi dan Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Jember, menggunakan subyek penelitian 20 orang olahragawan, 10 orang sebagai kontrol dan 10 orang mendapat perlakuan. Kelompok kontrol melakukan senam aerobik tiga kali dalam seminggu selama selama dua minggu dan mendapatkan kapsul Placebo. SEdangkan kelompok perlakuan melakukan senam aerobik tiga kali dalam seminggu selama dua minggu dan mendapatkan Kapsul ekstrak Panas Ginseng 350mg satu kali sehari. Pada saat Pretest dan posttest semua subyek penelitian diminta untuk melakukan Harvard Step Test. Frekuensi denyut nadi diukur setelah subyek penelitian melakukan Harvard Step Test, kemudian dihitung Indeks Kebugaran Tubuh sesuai dengan rumus dan digunakan sebagai indikator kebugaran tubuh
Dari hasil penelitian ini iddapatkan rata-rata Indeks Kebugaran TUbuh pada olahragawan kelompok kontrol pada saat pretest sebesar 73,89 dan Indeks Kebugaran Tubuh pada saat posttest sebesar 75,70. Dan selisih rata-rata Indeks Kebugaran Tubuh yang didapat dari hasil pretest dikurangi posttest adalah sebesar 1,81. Hal ini berarti bahwa rata-rata Indeks Kebugaran Tubuh pada olaharagawan kelompok kontrol saat posttest meningkat 1,81 daripada saat pretest.
Rata-rata Indeks Kebugaran Tubuh pada olahragawan kelompok perlakuan pada saat pretet sebesar 77,25 dan Indeks Kebugaran Tubuh pada saat posttest sebesar 80,66. Dan selidih rata-rata Indeks Kebugaran Tubuh yang didapat dari hasil pretest dikurangi posttest adalah sebesar 3,41. Hal ini berarti bahwa rata-rata Indeks Kebugaran Tubuh pada olahragawan kelompok perlakuan saat posttest meningkat 3,41 daripada saat pretest.
Selisih Indeks Kebugaran TUbuh pada olahragawan keompok kontrol dibandingkan dengan selisih waktu pemulihan tekana darah pada olahragawan kelompok perlakuan. Dengan analisi indepnedent 2 sample T-test (derajat kemaknaan 95%) didapatkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara selisih Indeks Kebugaran Tubuh pada olahragwan kelompok kontrol dan perlakuan. | en_US |