Show simple item record

dc.contributor.advisorKUSUMAWARDANI, Banun
dc.contributor.advisorSUCI D., . Agustin Wulan
dc.contributor.authorPRATAMI, Tazqia Jamil
dc.date.accessioned2019-11-27T03:12:21Z
dc.date.available2019-11-27T03:12:21Z
dc.date.issued2018-07
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id//handle/123456789/96409
dc.description.abstractPeriodontitis merupakan penyakit inflamasi yang disebabkan oleh injuri biologis periopatogen, salah satunya bakteri Porphyromonas gingivalis melalui endotoksin berupa lipopolisakarida. Lipopolisakarida dapat memicu respon inflamasi intraseluler melalui ikatan dengan Toll-like receptors 4 (TLR4) pada permukaan human Peripheral Blood Mononuclear Cell (hPMBC). hPBMC dapat menghasilkan enzim Cyclooxygenase-2 (COX-2) yang berperan penting dalam metabolisme asam arakidonat menjadi mediator inflamasi seperti Prostaglandin E (PGE 2 ) dan Tromboksan A 2 (TXA ). Pemberian obat anti-inflamasi golongan Anti Inflamasi Non Steroid (AINS) seringkali digunakan untuk mengontrol aktivitas inflamasi dengan menghambat aktivitas enzim COX-2. Namun, penggunaan obat AINS dalam jangka waktu tertentu dapat menimbulkan efek samping. Penggunaan bahan herbal sebagai alternatif obat anti-inflamasi mulai dikembangkan, salah satunya adalah flavonoid daun tembakau kasturi. 2 Ekstrak flavonoid daun tembakau kasturi diperoleh dengan menggunakan metode hidrolisis dan refluks. Proses isolasi hPBMC dilakukan dengan cara sentrifugasi gradien menggunakan ficoll paque. Jumlah sel yang digunakan adalah 1x10 5 cell/well yang didistribusikan ke dalam 96 well-plate (3 plate) dan diinkubasi ke dalam inkubator CO 5%, 37ºC selama 24 jam. hPBMC dipapar lipopolisakarida Porphyromonas gingivalis dengan konsentrasi 10 μg/ml. Ekstrak flavonoid sebanyak 100 μl ditambahkan pada kelompok penelitian dengan konsentrasi 640 µg/ml, 320 µg/ml, 80 µg/ml, 40 µg/ml, 20 µg/ml, 10 µg/ml, dan 2,5 µg/ml. Kelompok kontrol hanya berisi lipopolisakarida dan tidak diberi ekstrak flavonoid. Selanjutnya dilakukan inkubasi selama 24 jam, 48 jam, dan 72 jam. Uji kadar COX-2 dilakukan dengan metode ELISA dengan panjang gelombang 450 nm. 2 Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perubahan kadar COX-2 pada hPBMC yang dipapar lipopolisakarida dan diberi ekstrak flavonoid daun tembakau kasturi dengan berbagai konsentrasi (640 µg/ml, 320 µg/ml, 80 µg/ml, 40 µg/ml, 20 µg/ml, 10 µg/ml, dan 2,5 µg/ml) selama 24, 48, dan 72 jam. Hal ini menujukkan bahwa ekstrak flavonoid kemungkinan mempunyai aktivitas antiinflamasi kurang dari 24 jam yang ditunjukkan dengan penurunan ekspresi COX2. Kemampuan flavonoid dalam menghambat ekspresi COX-2 pada hPBMC kemungkinan dapat terjadi melalui dua jalur, yaitu jalur Nuclear Factor Kappa-B (NF-κB) dan jalur mitogen-activated protein kinases (MAPKs). Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak flavonoid daun tembakau kasturi dengan berbagai konsentrasi dapat menghambat ekspresi COX-2 pada hPBMC yang dipapar lipopolisakarida Porphyromonas gingivalis, terutama selama masa inkubasi 24 jam dengan konsentrasi optimal adalah konsentrasi 640 μg/ml dan 320 μg/ml.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries141610101020;
dc.subjectEkstrak Flavonoid Daun Tembakau Kasturien_US
dc.subjectHuman Peripheral Blood Mononuclear Cellen_US
dc.titlePengaruh Ekstrak Flavonoid Daun Tembakau Kasturi Terhadap Kadar Cyclooxygenase-2 Pada Human Peripheral Blood Mononuclear Cell Yang Dipapar Lipopolisakarida Porphyromonas gingivalisen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record