Show simple item record

dc.contributor.advisorNURTANTO, Dwi
dc.contributor.advisorUTAMI, Nanin Meyfa
dc.contributor.authorRIDWAN, Mohammad
dc.date.accessioned2019-11-26T08:24:19Z
dc.date.available2019-11-26T08:24:19Z
dc.date.issued2019-05-20
dc.identifier.nimNIM171910301171
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id//handle/123456789/96342
dc.description.abstractMutu genteng dari daerah lumajang saat ini belum memenuhi SNI genteng keramik. Syarat tersebut meliputi tampak , resapan air, dan kuat lentur genteng. Kondisi tersebut mengakibatkan produk dari perngrajin genteng masih belum diterima di proyek pembangunan gedung pemerintah yang mensyaratkan muti sesuai SNI. Permasalahan tersebut mengakibatkan kebutuhan local harus dipenuhi dari luar daerah. Upaya mengatasi maslahan tersebut dilakukan penelitian terhadap pengolahan bahan baku dari pembuatan genteng yang bertujuan untuk meningkatkan mutu hingga kelas I SNI 03-2095-1998. Upaya yang dilakukan dengan mengganti penggunaan tanah pekarangan sebagai campuran dengan pasir pasang zona 4 dan penambahan penggilingan menjadi dua kali. Proporsi tanah liat dan pasir yang diteliti mulai dari 85%:15%, 80:20%, 75:25%, 70:30% dengan pembakaran selama 14 jam dalam suhu antara 600°C hingga 900°C. Berdasarkan hasil pengujian tanah liat yang diambil dari daerah Oro-oro Ombo Lumajang degan metode XFD dan XRF didapatkan komposisi silica (SiO2) sebesar 24,5% dan alumina (Al2O3) sebesar 12%. Pencampuran tanah liat tersebut dengan pasir pasang dan digiling sebanyak dua kali dengan pembakaran tungku selama 14 jam dalam suhu antara 600°C hingga 900°C menghasilkan genteng dengan kualitas SNI kelas II. Hasil akhir dari penelitian masih belum mencapai genteng dengan kualitas SNI kelas I. Penambahan pasir mampu mengurangi nilai penyusutan pada genteng sedangkang penambahan pasir juga menambah nilai resapan air pada genteng. Resapan air paling baik pada campuran label A deangan proporsi 85 : 15 % senilai 12,20 % yang berate masuk genteng kelas II, tetapi sudah lebih baik dari kondisi semula yang senilai 26,96 %. Kuat lentur yang dihasilkan juga jauh lebih baik dari kondisi semula yang senilai 56,88 Kgf menjadi 124,12 Kgf pada kondisi campuran label B dengan proporsi 8 : 20 % antara tanah liat dan pasir pasang.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherFAKULTAS TEKNIKen_US
dc.subjectGenteng Karang Pilangen_US
dc.subjectGenteng Tanah Liaten_US
dc.subjectBahan Bakuen_US
dc.subjectMutu Gentengen_US
dc.titleOptimasi Pengolahan Bahan Baku dan Mutu Genteng Kodok Produksi Desa Kunir Lor Lumajang Ditinjau dari Tampak, Resapan Air Serta Kuat Lenturen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.prodiTEKNIK SIPIL
dc.identifier.kodeprodi1910301


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record