Show simple item record

dc.contributor.authorN, Mohammad Tsabit Fuady
dc.date.accessioned2019-11-26T06:58:00Z
dc.date.available2019-11-26T06:58:00Z
dc.date.issued2019-06-15
dc.identifier.nim150810201285
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id//handle/123456789/96213
dc.description.abstractKepuasaan karyawan adalah salah satu hal penting yang harus diperhatikan oleh sebuah perusahaan, dengan adanya kepuasaan karyawan akan meningkatkan kinerja dan produktifitas sebuah karyawan. Proses untuk menciptakaan sebuah kepuasaan kepada karyawan pada perusahaan telkomsel didasari oleh worklife balance,sistem penilaian kinerja, budaya organisasi. Budaya yang kuat dan baik akan berdampak pada kenyamanan dan kepuasaan karyawaan di dalam perusahan, sedangkan dengan adanya sistem penilaian yang baik dan transparasi akan membuat karyawan semakian produktif dan nyaman di perusahaan. Keseimbangan antara kehidupan pribadi dan kerja adalah hal yang sangat harus diperhatikan oleh perusahaan untuk terciptanya kepuasaan kerja. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menguji dan menganlisis pengaruh worklife balance,sistem penilaian kinerja dan budaya organisasi terhadap kepuasan kerja. Untuk menjaga keberhasilan selama ini dan tetap bisa bersaing dengan jasa layanan telkomunikasi lain telkomsel selalu berusaha meningkatkan kepuasaan kerja dari karyawanya. Salah satu upaya untuk menjaga kepuasaan kerja karyawan nya telkomsel melakukan sebuah transformasi budaya pada tahun 2015 yang yang dinamai the telkomsel way yang dimana disitu terdapa tujuan untuk terus membangun dan mengembangkan untuk membawa telkomsel untuk selalu menjadi pemenang. The telkomsel way dibangun dengan tiga bagian yaitu: Philosophy to be the Best,Principles to be the Star Practices to be the Winner. Hasil dari pra penelitian ditemukan beberapa permasalahan yang perlu diperhatikan oleh Telkomsel Jember terkait dengan sistem penilaian kinerja. Permasalahan yang muncul adalah kurang adanya transparasi dalam sistem penilaian kinerja. Ada beberapa karyawan yang kurang tau apa saja yang menjadi point penilaian. Sehingga mengakibatkan karyawan kurang temotivasi untuk bekerja. Selain itu kurang adanya monitoring dan evaluasi akhirnya berkibat adanya unsur ke subjektifan dalam penilaian. Transparasi,monitorng dan evaluasi sangat berperan penting dalam penilaian kineja sehingga akan membuat tujuan penilaian kinerja itu benar benar akan terlaksana dengan baik. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan tetap Telkmosel area Jember dengan pengambilan sampel sebanyak 35 responden. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah worklife balance, sistem penilaian kinerja dan budaya organisasi sebagai variabel independent dan kepuasan kerja sebagai variabel dependent. Metode sampling yang digunakan adalah sampling jenuh. Analisis yang digunakan adalah analisis resgresi linier berganda. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa worklife balance, sistem penilaian kinerja dan budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan tetap Telkomsel area Jember.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Jemberen_US
dc.subjectWorklife Balanceen_US
dc.subjectKepuasan Kerja Karyawanen_US
dc.titlePengaruh Worklife Balance, Sistem Penilaian Kinerja, Budaya Organisasi Terhadap Kepuasaan Kerja Karyawan Telkomselen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record