dc.description.abstract | Banyak perusahaan menganggap sumber daya manusia merupakan
asset berharga mereka. Hal ini dipengaruhi oleh peran aktif manusia dan
dominan dalam setiap kegiatan perusahaan antara lain menjadi perencana,
pelaku, dan penentu terwujudnya tujuan perusahaan. Baik alat atau mesin yang
disediakan oleh perusahaan tidak akan memiliki manfaat bagi perusahaan jika
peran aktif manusia tidak turut serta. Sumber daya manusia yang memiliki
kompetensi tinggi akan sangat berperan bagi perusahaan untuk membantu
perusahaan mencapai tujuan. Efektivitas perusahaan dalam pencapaian tujuan
juga merupakan salah satu bentuk kondisi yang dipengaruhi oleh sumber daya
manusia. Sesuai dengan asumsi yang telah disebutkan, Mc Gregor dalam teori
– Xnya menyatakan bahwa manusia sesungguhnya memiliki kecenderungan
untuk menjadi pemalas, kurang bergairah dalam usaha maupun untuk
melaksanakan suatu pekerjaan (Robbins dalam Gogy, (2013). Pernyataan
tersebut membuat perusahaan berfikir bagaimana cara untuk dapat menarik
karyawan berkopeten dan meminimalisir hadirnya kecenderungan untuk
bermalas – malasan dan ditemukanlah solusi yaitu komitmen organisasional.
Faktor – faktor yang mempengaruhi komitmen organisasional dalam penelitian
ini ada tiga yaitu kepemimpinan transformasional, flexible work arrangement,
dan konflik peran ganda. Kepemimpinan transformasional dianggap dapat
meningkatkan komitmen organisasional Karen pemimpin memberi arahan
mengenai nilai, tujuan, presepsi kepada karyawan sehingga karyawan paham
akan posisinya. Sedangkan flexible work arrangement juga berperan aktif
dalam membangun komitmen pekerja karena dengan adanya flexible work
arrangement maka pekerja lebih dapat leluasa mengatur waktu, tempat, dan
kapan dia akan menyelesaikan tugasnya. Dan konflik peran ganda merupakan
faktor yang dianggap akan menurunkan komitmen organisasional. Hal ini
dikarenakan dengan adanya konflik peran ganda akan menimbulkan stress
berkelanjutan yang membuat pekerja harus berpikir bagaimana caranya
menyeimbangkan antara pekerjaan dan keluarga. Pekerjaan dan beban kerja
yang menumpuk juga akan memperparah keadaan psikis seorang pekerja.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan
transformasional, flexible work arrangement, konflik peran ganda secara
parsial terhadap komitmen organisasional pada pekerja di Unit Usaha Bobbin
Jember. Dimana Unit Usaha Bobbin merupakan Unit Usaha PTPN X yang
beroprasi dalam bidang cutting tembakau.
Populasi dalam penelitian ini adalah pekerja cutting Unit Usaha
Bobbin yang memiliki kriteria telah menikah, bekerja lebih dari 1 tahun, dan
pekerja yang bekerja pada shift 1 dan shift 3.Jumlah sampel dalam penelitian
ini 374 responden. Metode yag digunakan adalah metode purposive sampling.
Variabel yang digunakan adalah kepemimpinan transformasional, flexible
work arrangement, konflik peran ganda sebagai variabel bebas dan komitmen
organisasional sebagai variabel terikat. Analisis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis linear berganda.
Hasil dari penelitian ini yaitu kepemimpinan transformasional, flexible
work arrangement, konflik peran ganda berpengaruh signifikan secara parsial
terhadap komitmen organisasional. | en_US |