Show simple item record

dc.contributor.advisorWIDIYANTI, Novi Wulandari
dc.contributor.advisorMAHARANI, Bunga
dc.contributor.authorDESHINTA, Vania
dc.date.accessioned2019-11-26T06:39:09Z
dc.date.available2019-11-26T06:39:09Z
dc.identifier.nimNIM150810301118
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id//handle/123456789/96136
dc.description.abstractPerusahaan sebagai entitas bisnis memiliki tujuan yang ingin dicapai baik tujuan jangka pendek maupun jangka panjang. Tujuan jangka pendek perusahaan ialah memaksimalkan laba, sedangkan tujuan jangka panjangnya untuk meningkatkan nilai perusahaan. Dalam usaha perusahaan untuk meningkatkan nilai perusahaan akan terjadi perbedaan kepentingan antara pemegang saham dengan manajer, yang mana disebut agency problem. Permasalahan ini terjadi ketika terdapat asimetri informasi antara pemegang saham dengan manajemen, dimana pihak manajemen lebih banyak mengetahui informasi kondisi dalam perusahaan dibandingkan pemegang saham. Informasi menjadi hal mendasar yang dibutuhkan oleh investor. Perusahaan akan melaporkan informasi jika informasi tersebut dapat meningkatkan nilai perusahaan, yang mana informasi tersebut dapat meningkatkan permintaan saham perusahaan. Informasi yang diungkapkan perusahaan dapat berupa kinerja keuangan, Corporate Social Responsibility (CSR), Corporate Governance, dll. Nilai perusahaan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya melalui kinerja keuangan yang tercermin dalam laporan keuangan. Laporan keuangan menunjukkan kondisi dan posisi keuangan perusahaan. Perubahan posisi keuangan akan mempengaruhi permintaan saham perusahaan. Prestasi perusahaan tercermin dalam laporan keuangan, sehingga investor dapat memperoleh informasi mengenai tingkat profitabilitas, likuiditas yang diukur melalui rasio keuangan. Umumnya, kinerja keuangan dinilai melalui profitabilitasnya. Namun, kinerja keuangan bukan hanya dinilai dari tingkat laba yang dihasilkan. Perusahaan juga harus memenuhi kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Kewajiban harus terpenuhi untuk menciptakan kestabilan dalam perusahaan. Rasio keuangan yang dapat digunakan adalah rasio likuiditas dan solvabilitas. Rasio likuiditas digunakan untuk melihat kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya secara tepat waktu. Makin besar rasio ini maka semakin efisien perusahaan dalam mengelola aktiva lancer yang dimiliki. Sedangkan rasio solvabilitas menggunakan leverage mengukur seberapa besar perusahaan menggunakan pendanaan yang berasal dari utang. Faktor lain yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan adalah pengungkapan CSR. Saat ini kinerja keuangan bukan satu-satunya perhatian investor dalam menginvestasikan dananya. Isu-isu keberlanjutan yang menjadi perhatian utama saat ini, karena perusahaan dinilai mengabaikan kondisi lingkungan dan sosial sekitar perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan saat ini gencar untuk melakukan praktik pelaporan CSR agar perusahaan tetap dapat tumbuh secara berkelanjutan. Pelaporan CSR dapat memberikan dampak positif bagi perusahaan, dimana dengan melakukan aktivitas CSR perusahaan memperoleh kepercayaan, sehingga reputasi perusahaan juga meningkat. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui apakah praktik pelaporan CSR mengindikasikan komitmen pada CSR untuk meningkatkan kualitas informasi atau hanya untuk membangun citra di mata masyarakat yang dapat mempengaruhi persepsi positif pemegang saham. Sehingga penelitian ini akan mengukur pengungkapan CSR dari segi kualitas dimana menggabungkan tiga dimensi, yaitu konten informasi yang diungkapkan (apa dan seberapa banyak pengungkapannya), jenis informasi yang digunakan (bagaimana pengungkapanny), dan managerial orientation (pendekatan manajemen terhadap CSR). Sehingga dalam pengukurannya lebih akurat untuk memastikan stakeholder memperoleh informasi yang lebih berkualitas. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka tujuan penelitian ini untuk menguji pengaruh likuiditas, leverage, dan kualitas pengungkapan CSR terhadap nilai perusahaan yang terdaftar di LQ 45 tahun 2015-2017. Samepl dalam penelitian ini sejumlah 10 perusahaan. Teknik penarikan sampel menggunakan purposive sampling karena peneliti memiliki tujuan dan target tertentu dalam memilih sampel secara tidak acak yaitu berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Pengumpulan data diperoleh melalui IDX dan website perusahaan terkait. Analisis data menggunakan analisis regresi linear berganda dengan alat analisis SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif likuiditas terhadap nilai perusahaan, sedangkan leverage dan kualitas pengungkapan CSR tidak berpengaru terhadap nilai perusahaan. Namun, secara simultan variabel likuiditas, leverage, dan kualitas pengungkapan CSR berpengaruh terhadap nilai perusahaan.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries150810301118;
dc.subjectIndeks LQ45en_US
dc.subjectKualitas Pengungkapan CSRen_US
dc.subjectLeverageen_US
dc.subjectlikuiditasen_US
dc.subjectNilai Perusahaanen_US
dc.titlePengaruh Likuiditas, Leverage, Dan Kualitas Pengungkapan Corporate Social Responsibility (Csr) Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Lq 45 Tahun 2015-2017)en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record