Show simple item record

dc.contributor.advisorSAYEKTI, Yosefa
dc.contributor.advisoriMAHARANI, Bunga
dc.contributor.authorAISYAH, Fitri Nur
dc.date.accessioned2019-11-26T06:31:01Z
dc.date.available2019-11-26T06:31:01Z
dc.identifier.nimNIM150810301071
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id//handle/123456789/96090
dc.description.abstractSektor perkebunan menjadi sub sektor pertanian yang memberikan kontribusi terbesar terhadap perekonomian nasional. Perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor agrikultur dituntut untuk memberikan informasi yang berguna. Laporan keuangan menjadi salah satu sumber informasi penting bagi pengambilan keputusan. Menurut PSAK No. 1 (2015) paragraf 09 tentang Penyajian Laporan Keuangan, tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi mengenai posisi keuangan (laporan posisi keuangan), kinerja keungan (laporan laba rugi), dan arus kas entitas (laporan arus kas) yang bermanfaat bagi sebagian besar pengguna laporan keuangan.Aset merupakan salah satu unsur laporan posisi keuangan. Aset pada perusahaan agrikultur memiliki keunikan dibandingkan aset pada perusahaan sektor lainnya yaitu adanya transformasi biologis yang menyebabkan perubahan secara kualitatif serta kuantitatif dalam kehidupan hewan dan tumbuhan tersebut (Farida, 2013:2). Adanya transformasi biologis pada aset biologis berdampak pada diperlukannya pengukuran yang dapat menunjukkan nilai wajar sesuai dengan kontribusinya dalam menghasilkan aliran keuntungan ekonomis bagi perusahaan. Saat ini, Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) telah menerbitkan PSAK69 “Agrikultur” yang menjadi pedoman terkait dengan perlakuan akuntansi serta pengungkapan aktivitas agrikultur dan telah berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2018.Penerapan PSAK 69 ini berakibat pada berubahnya metode akuntansi yang digunakan oleh perusahaan agrikultur yang sebelumnya menggunakan biaya historis (historical cost) menjadi nilai wajar (fair value). Pengukuran nilai aset biologis bagi suatu perusahaan agrikultur menjadi salah satu hal penting yang harus dilakukan mengingat aset biologis merupakan aset utama perusahaan agrikultur.Begitu pula dengan PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) Kebun Kertowono.PTPN XII Kebun Kertowono memiliki peraturan tersendiri yang dijadikan pedoman dalam melakukan kegiatan operasional perusahaan termasuk peraturan mengenai perlakuan akuntansi aset biologis yang dimilikinya. Ketentuan tersebut mengacu pada Surat Edaran Direksi No. 32/SE/83/2000 tanggal 23 Mei 2000 mengenai Pedoman Administrasi Aktiva Tetap PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) dan Surat Edaran Direksi No. 32/SE/091/2018 mengenai Revisi Umur Ekonomis Aset Tanaman Tahunan dan Aset Tetap Non Tanaman. Penelitian ini dilakukan di PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) Kebun Kertowono Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Kabupaten Lumajang menjadi kabupaten kedua yang memiliki tingkat produktivitas teh Perkebunan Besar Negara tertinggi di wilayah Jawa Timur yaitu 1.978 kg/Ha (Direktorat Jenderal Perkebunan, 2015). Kebun Kertowono sebagai anak perusahaan PTPN XII dengan komoditas pokok berupa teh memiliki tingkat presentase luas areal yang cukup tinggi dari total keseluruhan luas areal tanaman teh PTPN XII yaitu sebesar 36%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perlakuan akuntansi aset biologis yang diterapkan oleh PTPN XII Kebun Kertowono serta menganalisis kesesuaian perlakuan akuntansi yang diterapkan oleh PTPN XII Kebun Kertowono dengan PSAK 69. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan akuntansi aset biologis yang diterapkan oleh PTPN XII Kebun Kertowono belum sesuai dengan PSAK 69. PTPN XII Kebun Kertowono mengakui tanaman teh yang dimiliki sebagai aset tidak lancar yang diklasifikasikan sebagai Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) dan Tanaman Menghasilkan (TM). Produk yang tumbuh (produce growing) pada tanaman teh masih belum diakui secara spesifik sebagai aset biologis perusahaan. Kebun Kertowono mengakui aset biologis tersebut sebagai satu kesatuan dengan tanaman produktifnya (tanaman teh).en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries150810301071;
dc.subjectAset Biologisen_US
dc.subjectPSAK 69en_US
dc.subjectPerlakuan Akuntansien_US
dc.titlePerbandingan Perlakuan Akuntansi Aset Biologis Menurut PT Perkebunan Nusantara Xii (Persero) Kebun Kertowono Dan Psak 69en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record