dc.description.abstract | Penelitian yang berjudul “Analisis Pengaruh Penerimaan Daerah Pada Era
Desentralisasi Fiskal Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Jawa Timur Tahun
2012-2016” Desentralisasi fiskal merupakan sebuah kebijakan yang memberikan
wewenangan dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah untuk mengatur
seluruh aktivitas di daerah mulai dari penggalian sumber daya alam yang harus di
kembangkan agar menjadi sumber pendapatan daerah sampai dengan sistem
penganggarannya. Hal tersebut diikuti dengan penyerahan sebagian kewenangan
yang meliputi tugas dan fungsi dari pemerintah pusat kepada daerah. Penyerahan
wewenang terhadap pemerintah pusat kepada pemerintah daerah menyebabkan
pemerintah daerah untuk mengelolah penerimaan daerah dan mengelola sumber
daya alam maupun sumber daya lainnya milik daerah secara mandiri. Sehingga
daerah dalam membutuhkan pendanaan yang lebih berimplikasi pada kebutuhan
yang akan di transfer dana berupa Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi
Khusus (DAK), dan Dana Bagi Hasil (DBH) yang diarahkan sebagai pendamping
bersamaan dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk kegiatan pembangunan
ekonomi. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang sangat
penting dalam menganalisis pembangunan ekonomi yang terjadi di suatu wilayah.
Pertumbuhan ekonomi pada dasarnya merupakan suatu pola dalam menghitung
hasil perkembangan kesejahteraan yang diukur dengan besarnya pertumbuhan
yang dapat dilihat dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Jawa Timur
merupakan salah satu provinsi yang ada di pulau Jawa yang memiliki andil yang
cukup besar dalam perekonomian nasiaonal. Kontribusi terhadap perekonomian
Jawa Timur terhadap nasional menduduki peringkat kedua setelah Jakarta.
Masalah dalam penelitian ini adalah apakah penerimaan daerah berpengaruh
terhadap pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur pada tahun 2012-2016.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh peneriman
daerah pada era desentralisasi fiskal terhadap pertumbuhan ekonomi di jawa timur
pada tahun 2012-2016 secara bersama dan secara individu. Metode analisis yang
digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda dengan data panel
38 kabupaten/kota yang ada di Jawa Timur dan menggunakan fixed effecth model
(FEM).
Hasil penelitian secara individu ini menunjukkan bahwa variabel PAD
(Pendapatan Asli Daerah) berpengaruh positif dan signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi dengan nilai koefisien sebesar 0,082468 dan nilai
probabilitas 0,0086, variabel DBH (Dana Bagi Hasil) berpengaruh positif dan
tidak signifikan dengan nilai koefisiensi sebesar 0,061624 dan nilai probabilitas
sebesar 0,1669, variabel DAU (Dana Alokasi Umum) berpengaruh positif dan
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dengan nilai koefisiensi 0,305948 dan
nilai probabilitas 0,0106, dan variabel DAK (Dana Alokasi Khusus) berpengaruh
positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dengan nilai koefisiensi
0,034009 dan nilai probabilitas 0,0038.
Hasil penelitian secara bersama-sama ini menunjukkan variabel PAD
(Pendapatan Asli Daerah), DBH (Dana Bagi Hasil), DAU (Dana Alokasi Umum),
dan variabel DAK (Dana Alokasi Khusus) berpengaruh signifikan dengan nilai
probabilitas 𝐹𝑠𝑡𝑎𝑡𝑖𝑠𝑡𝑖𝑘 sebesar 0,000000 yang berarti nilai probabilitas tersebut
lebih kecil dari tingkat signifikant 𝛼 = 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
ada pengaruh yang nyata antara variabel bebas dengan variabel terikat secara
bersama-sama.
Hasil penelitian nilai koefisiensi determinasi (𝑅
2
) pada model fixed effecth, yang diperoleh debgan hasil sebesar 0,995383. Artinya kemampuan
variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen sebesar 99,5 persen.
Sedangkan sisanya sebesar 0,5 persen dapat dijelaskan oleh variabel lain diluar
model penelitian. | en_US |