dc.description.abstract | Struktur modal merupakan salah satu komponen yang sangat penting sebagai landasan pengambilan keputusan pendanaan. Struktur modal adalah komposisi pendanaan antara ekuitas (pendanaan sendiri) dan utang pada perusahaan. Pengertian struktur modal menurut Riyanto (2008:296) adalah perimbangan atau perbandingan antar jumlah utang jangka panjang dengan modal sendiri. Struktur modal merupakan proporsi dalam mennetukan pemenuhan kebutuhan belanja perusahaan dimana dana yang diperoleh menggunakan kombinasi atau paduan sumber yag berasal dari dana jangka panjang yang terdiri dari dua sumber utama yaitu yang berasal dari dalam dan luar perusahaan. Struktur modal dalam penelitian ini diwakili dengan Debt to Equity Ratio (DER), yang merupakan perbandingan antara total utang dengan modal sendiri.
Tinggi rendahnya struktur modal perusahaan menunjukkan baik buruknya kondisi keuangan perusahaan. Setiap manajer dalam perusahaan dituntut untuk mampu menciptakan struktur modal yang optimal. Dengan memiliki struktur modal yang optimal maka perusahaan dapat memiliki daya saing dengan perusahaan lainnya. Struktut modal yang optimal adalah struktur modal yang mengoptimalkan keseimbangan antara resiko dan tingkat pengembalian sehingga memaksimalkan harga saham perusahaan (Brigham dan Houston, 2013:178). Oleh karena itu, untuk menentukan struktur modal suatu perusahaan harus mempertimbangkan berbagai variabel yang mempengaruhinya.
Menurut Riyanto (2008:298), beberapa faktor yang mempengaruhi struktur modal perusahaan yaitu tingkat bunga, stabilitas earning, susunan aktiva, risiko aktiva, jumlah modal yang digunakan, keadaan pasar modal, sifat manajemen dan besarnya perusahaan. Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal perusahaan adalah hal yang penting yang perlu diperhatikan perusahaan sebagai dasar pertimbangan perusahaan dalam menentukan struktur modal untuk meningkatkan nilai perusahaan. Secara umum faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keputusan struktur modal adalah stabilitas penjualan, struktur aset, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas, pajak, pengendalian, sikap manajemen, sikap pemberi pinjaman dan lembaga penilai peringkat, kondisi pasar, kondisi internal perusahaan, dan fleksibilitas keuangan (Brigham dan Houston 2013:188).
Dari uraian di atas, faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal merupakan hal yang menarik untuk diuji lebih lanjut. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan lima variabel independen yaitu tangibility, likuiditas, pertumbuhan aset, risiko bisnis dan corporate tax untuk membuktikan adanya pengaruh terhadap struktur modal. Pemilihan variabel didasari adanya ketidakkonsistenan dari hasil penelitian terdahulu. Dimana faktor yang terbukti berpengaruh signifikan pada suatu penelitian, tetapi tidak berpengaruh signifikan pada penelitian yang lain.Penelitian ini menggunakan objek berupa sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian ini menggunakan periode waktu dari tahun 2012-2016. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari tangibility, likuiditas, pertumbuhan aset, risiko bisnis, dan corporate tax terhadap struktur modal. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linear berganda dengan menggunakan aplikasi SPSS versi 21. | en_US |