dc.description.abstract | Perusahaan melakukan go public dengan cara menerbitkan saham
pertamanya untuk dijual kepada masyarakat atau yang dikenal dengan Initial Public
Offering (IPO). Dalam proses tersebut, perusahaan akan menerbitkan prospektus
yang berisi informasi tentang perusahaan baik secara keuangan maupun non
keuangan. Informasi yang terdapat dalam prospektus perusahaan merupakan sinyal
bagi investor, sehingga dapat mempengaruhi keputusan investasi. Informasi non
keuangan tersebut terkait dengan pengungkapan modal intelektual. Modal
intelektual atau intellectual capital diungkapkan secara sukarela oleh perusahaan,
sehingga pelaporannya akan berbeda-beda. Pengungkapan yang berbeda-beda
tersebut disebabkan oleh karakteristik suatu perusahaan. Karakteristik yang
digunakan pada penelitian ini adalah jenis industri, ukuran perusahaan, umur
perusahaan, dan underwriter. Berdasarkan penelitian terdahulu ditemukan bahwa
masih terdapat hasil penelitian yang tidak konsisten, selain itu ditemukan bahwa
praktik pengungkapan intellectual capital pada perusahaan yang baru go public
lebih baik daripada perusahaan yang sudah go public. Hal ini menjadi alasan bahwa
penelitian tentang keterkaitan karakteristik perusahaan dengan pengungkapan
intellectual capital menarik untuk dilakukan dan diuji ulang dengan menggunakan
objek yang berbeda. Tujuannya adalah untuk menganalisis pengaruh jenis industri,
ukuran perusahaan, umur perusahaan, dan underwriter terhadap banyak tidaknya
pengungkapan intellectual capital pada IPO.
Penelitian ini berbasis kuantitatif dan merupakan penelitian empiris untuk
menguji variabel independen antara lain jenis industri, ukuran perusahaan, umur
perusahaan, dan underwriter terhadap variabel dependen yaitu pengungkapan
intellectual capital. Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang
melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam periode 2014 – 2016. Metode
pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dan didapatkan sampel
sebanyak 52 perusahaan. Jenis data pada penelitian ini adalah data sekunder dan
sumber data berasal dari prospektus setiap perusahaan yang tersedia di website The
Indonesia Capital Market Institute (ticmi.co.id). Metode analisis yang digunakan
adalah analisis regresi linier berganda.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa jenis industri, ukuran perusahaan, dan
underwriter berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengungkapan intellectual
capital. Sedangkan umur perusahaan ditemukan berpengaruh positif namun tidak
signifikan terhadap ICDI. Sehingga dapat disimpulkan bahwa jenis industri, ukuran
perusahaan, dan underwriter menentukan banyak tidaknya pengungkapan
intellectual capital. Sedangkan umur perusahaan tidak menentukan banyak
tidaknya pengungkapan intellectual capital perusahaan. | en_US |