dc.description.abstract | IPO adalah alternatif sumber peningkatan modal perusahaan dengan cara menawarkan saham kepada publik. UU No. 8 Tahun 1995 mengenai Pasar Modal mendefinisikan IPO adalah kegiatan menawarkan saham oleh emiten untuk dijual kepada masyarakat berdasarkan peraturan pelaksanaannya dalam perundang-undangan. Perusahaan yang melakukan IPO diwajibkan membuat prospektus. Prospektus berisi informasi tentang emisi sekuritas yang berbentuk ikhtisar formal (Marcus et al., 2008:415). Salah satu informasi dalam prospektus adalah laporan keuangan perusahaan sebelum melakukan IPO. Informasi keuangan perusahaan digunakan investor untuk menganalisis kinerja keuangan dan memprediksi kondisi keuangan emiten dimasa mendatang sebagai pertimbangan untuk menanamkan investasi pada suatu perusahaan, oleh karena itu terdapat beberapa manajer investasi dan perusahaan yang melakukan rekayasa laporan keuangan akhir tahun agar terlihat lebih baik atau berhasil mencapai targetnya untuk menarik minat investasi para investor. Peristiwa seperti ini dikenal dengan istilah window dressing.
Salah satu cara untuk mengetahui bagaimana kinerja perusahaan baik atau tidak sesudah melakukan IPO adalah melalui analisis kinerja keuangan. Analisis kinerja keuangan adalah melakukan perbandingan kinerja keuangan perusahaan dengan periode-periode sebelumnya atau dengan perusahaan sejenis. Rasio keuangan merupakan alat yang umum digunakan dalam membuat analisis laporan keuangan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan kinerja keuangan perusahaan sebelum dan sesudah IPO tahun 2010-2014.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan data sekunder. Penelitian ini dilakukan pada semua perusahaan yang IPO di Bursa Efek Indonesia. Anggota sampel penelitian 59 perusahaan pada masing-masing tahun 2010,2011,2012,2013 dan 49 perusahaan tahun 2014 yang dipilih dengan menggunakan Teknik purposive sampling. Metode analisis yang digunakan adalah uji beda rata-rata yaitu uji Paired Sample t-Test dan uji Wilcoxon Paired Sample.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai median Current Ratio (CR) meningkat sesudah IPO, sedangkan nilai median Debt to Asset Ratio (DAR), Debt to Equity Ratio (DER, Total Asset Turn Over (TATO), Net Profit Margin (NPM) dan Return on Equity (ROE) menurun sesudah IPO. Oleh karena itu, nilai Current Ratio (CR), Debt to Asset Ratio (DAR), Debt to Equity Ratio (DER) lebih baik sesudah IPO, sedangkan Total Asset Turn Over (TATO), Net Profit Margin (NPM) dan Return on Equity (ROE) tidak lebih baik sesudah IPO. | en_US |