Show simple item record

dc.contributor.authorPrasasti Megantari
dc.date.accessioned2013-12-17T07:50:54Z
dc.date.available2013-12-17T07:50:54Z
dc.date.issued2013-12-17
dc.identifier.nimNIM080810101095
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/9529
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis klasifikasi wilayah Kabupaten Jember dilihat dari indikator pertumbuhan ekonomi dan pendapatan per kapita, mengetahui pergeseran antar sektor dan sub sektor dari kontribusi sektor PDRB Kabupaten Jember, menentukan sektor prioritas yang dapat dikembangkan di Kabupaten Jember, mengetahui pengaruh suatu kegiatan ekonomi terhadap penciptaan jumlah lapangan kerja pada sektor ekonomi lainnya. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang didapat dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten Jember yaitu PDRB dan PDRB per kapita atas dasar harga konstan tahun 2000 dengan periode 2001-2010, serta data jumlah tenaga kerja dari sembilan sektor PDRB tahun 2004-2010. Pengujian data dilakukan dengan menggunakan analisis Tipologi Klassen, Shift Share, Location Quotient (LQ) serta Basic Service Ratio (BSR) dan Regional Employment Multiplier (REM). Hasil analisis Tipologi Klassen dari tahun 2001-2010 diperoleh empat klasifikasi wilayah terdiri atas kuadran I termasuk daerah cepat maju dan cepat tumbuh yaitu Kecamatan Kaliwates, Sumbersari dan Kecamatan Patrang; kuadran ke II termasuk daerah maju tapi tertekan yaitu Kecamatan Tanggul, Kencong, Puger, Ambulu, Panti, Sumberbaru dan Kecamatan Bangsalsari; kuadran ke III termasuk daerah berkembang cepat yaitu Kecamatan Wuluhan dan Kecamatan Silo; kuadran ke IV termasuk daerah relatif tertinggal yaitu Kecamatan Semboro, Gumukmas, Tempurejo, Mayang, Ajung, Ledokombo, Rambipuji, Mumbulsari, Jenggawah, Umbulsari, Arjasa, Jombang, Kalisat, Jelbuk, Sukowono, Balung, Pakusari, Sumberjambe dan Kecamatan ix Sukorambi. Analisis Shift Share menunjukkan dari tahun 2001-2010, Kabupaten Jember berspesialisasi pada sektor yang sama dengan sektor yang tumbuh cepat di perekonomian Provinsi Jawa Timur yaitu sektor pertambangan dan penggalian; listrik, gas dan air bersih; perdagangan, hotel dan restoran; pengangkutan dan komunikasi; serta sektor keuangan, persewaan bangunan dan jasa perusahaan. Terdapat lima sektor yang mengalami pertumbuhan ekonomi lebih cepat dari Provinsi Jawa Timur yaitu sektor pertanian; industri pengolahan; listrik, gas dan air bersih; bangunan; serta sektor jasa-jasa. Hasil analisis shift share sub sektor, Kabupaten Jember berspesialisasi pada sub sektor yang sama dengan sektor yang tumbuh cepat di perekonomian Provinsi Jawa Timur yaitu sub sektor perikanan; penggalian; kertas dan barang cetakan; alat angkutan, mesin dan peralatan; listrik; perdagangan besar dan eceran; hotel; restoran; angkutan rel; jasa penunjang angkutan; komunikasi; bank; lembaga keuangan bukan bank; sewa bangunan; jasa perusahaan; jasa sosial dan kemasyarakatan; jasa hiburan dan kebudayaan; serta sub sektor perorangan dan rumah tangga. Terdapat 17 sub sektor yang mengalami pertumbuhan ekonomi lebih cepat dari Provinsi Jawa Timur yaitu sub sektor tanaman bahan makanan; tanaman perkebunan; peternakan dan hasilnya; kehutanan; makanan, minuman dan tembakau; tekstil dan pakaian jadi; barang kayu dan sejenisnya; pupuk, kimia dan barang dari karet; semen dan barang galian bukan logam; barang lainnya; listrik; air bersih; bangunan; angkutan jalan raya; jasa perusahaan; sub sektor pemerintahan umum dan pertahanan; serta sub sektor jasa perorangan dan rumah tangga. Analisis Location Quotient (LQ) menunjukkan terdapat empat sektor basis dan lima sektor non basis yaitu sektor pertanian; pertambangan dan penggalian; keuangan, persewaan bangunan dan jasa perusahaan; serta sektor jasa-jasa. Sektor non basis terdiri atas lima sektor yaitu: sektor industri pengolahan; listrik, gas dan air bersih; bangunan; perdagangan, hotel dan restoran; serta sektor pengangkutan dan komunikasi. Analisis BSR selama tahun 2004-2010, jumlah tenaga kerja pada sektor basis lebih besar dibandingkan jumlah tenaga kerja pada sektor non basis. Hal tersebut menunjukkan bahwa sektorsektor ekonomi yang potensial dari perhitungan analisis Location Quotient (LQ), x dapat menyerap tenaga kerja lebih besar dibandingkan pada sektor-sektor ekonomi non basis. Analisis REM selama tahun 2004-2010, menunjukkan nilai REM > 1 artinya setiap 100 lapangan kerja pada sektor-sektor ekonomi basis dapat menciptakan lapangan kerja pada sektor-sektor ekonomi non basis. Kata kunci : Klasifikasi Wilayah dan Sektor Prioritas.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries080810101095;
dc.subjectKlasifikasi Wilayahen_US
dc.titleANALISIS KLASIFIKASI WILAYAH BERDASARKAN PERTUMBUHAN EKONOMI ANTAR KECAMATAN DAN PENENTUAN SEKTOR PRIORITAS DI KABUPATEN JEMBER TAHUN 2001-2010en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record