dc.description.abstract | Fenomena krisis keuangan global yang terjadi pada 2008 merupakan bukti
adanya perilaku prosiklikalitas antara siklus keuangan dan siklus bisnis dalam
perekonomian. Perilaku prosiklikal tersebut berkerja melalui mekanisme kredit yang
kemudian dikenal sebagai konsep financial acceleration. Fluktuasi pada variabel
spesifik perbankan seperti CAR, NPL, NIM, modal Tier 1, dan total asset memberikan
pengaruh terhadap kinerja perbankan khususnya pada bank lending di ASEAN 3.
Masalah prosiklikalitas memberikan efek yang signifikan terhadap kinerja aliran kredit
dan likuiditas perbankan. Hal tersebut mendorong munculnya regulasi permodalan
yang dikenal sebagai regulatory capital. Basel III memperkenalkan regulasi
permodalan, yaitu countercyclical capital buffer yang bertujuan untuk meminimalisir
adanya prosiklikalitas pada kinerja bank lending. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh persyaratan permodalan countercyclical capital buffer pada
perilaku bank lending di ASEAN 3, yaitu Indonesia, Malaysia dan Thailand. Kemudian
untuk melihat perilaku prosiklikalitas pada countercyclical capital buffer dan kredit
pada masing-masing negara di ASEAN 3.
Metode yang digunakan untuk menganalisis tujuan penelitian ini adalah metode
GMM panel dan SVAR. Metode GMM panel menggunakan data panel dan bertujuan
untuk mengetahui pengaruh kebjakan countercyclical capital buffer pada bank lending.
Sementara SVAR digunakan untuk mengetahui bagaimana perilaku prosiklikal pada
countercyclical capital buffer dan pertumbuhan kredit di masing-masing negara
ASEAN 3. Data yang digunakan adalah data kwartalan 2003-2015 dalam bentuk data
time series dan cross section. Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel spesifik
perbankan yang terdiri dari CAR, NPL, NIM, modal Tier 1 dan total asset serta variabel
makroekonomi output gap GDP dan inflasi memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap bank loan di kawasan ASEAN 3. Perilaku prosiklikalitas diketahui terjadi
pada cadangan permodalan di Indonesia, sedangkan perilaku prosiklikalitas kredit
tidak ditemukan dalam interaksi antara pertumbuhan kredit dan pertumbuhan ekonomi
di negara-negara ASEAN 3. | en_US |