dc.description.abstract | Penelitian tentang budaya perusahaan telah banyak dilakukan baik di Indonesia maupun di luar negeri. Namun penelitian tentang budaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) masih belum banyak dilakukan terutama di Indonesia. Terlebih penelitian tentang budaya K3 yang dihubungkan dengan kepemimpinan, kepuasan kerja, motivasi dan kinerja masih jarang dilakukan. Penelitian ini bermaksud mengetahui dan mendeskripsikan pengaruh budaya K3, motivasi, kepemimpinan terhadap kepuasan kerja dan kinerja karyawan. disamping itu penelitian ini juga merupakan penelitian penjelasan (explanatory research) yang menganalisis pengaruh masing masing variabel eksogen terhadap variabel endogen.
Jumlah populasi pada lokasi penelitian ini sebanyak 412 orang meliputi karyawan permanen dan kontraktor yang terdaftar di departemen security pada site Handil II Base, dan seluruhnya menjadi objek penelitian (sensus), penyebaran lembar jawaban kuesioner kepada seluruh responden menjadi tantangan tersendiri, karena sebagian besar responden berada di kantor karena urusan pekerjaan untuk mensupport operasi perusahaan di seluruh Delta Mahakam yang sangat luas. Terdapat 290 responden yang mengembalikan angket tersebut yang akan dianalisis. Teknik analisis data dan uji hipotesis menggunakan Structural Equation Model (SEM).
Hasil menunjukkan bahwa uji hipotesis secara langsung yaitu variabel-variabel : budaya K3, kepemimpinan, motivasi lebih besar dari 1,96 pada level α= 5 %, artinya berpengaruh signifikan terhadap variabel endogen kepuasan kerja. Selain itu, variabel kepemimpinan, motivasi, kepuasan kerja berpengaruh
signifikan terhadap kinerja karyawan, sedangkan budaya K3 tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada perusahaan migas tersebut. Namun jika budaya K3 diuji hipotesis melalui kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan, maka budaya K3 berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan dan motivasi, dan kepuasan kerja secara serempak dan langsung berpengaruh terhadap kirnerja karyawan karena karyawan merasakan langsung dampak dari perubahan variabel-variabel tersebut. Sedangkan budaya K3 terhadap kinerja karyawan secara langsung tidak signifkan pengaruhnya karena dalam pembentukan budaya K3 dibutuh waktu yang lama dalam prosesnya dan berkelanjutan yang didukung oleh kepemimpinan (K3), motivasi dan kepuasan kerja yang mampu menggerakkan dan mendorong karyawan untuk selalu berpartisipasi aktif dalam K3 di lingkungan kerjanya. | en_US |