dc.description.abstract | Perkembangan teori ekonomi terjadi seiring dengan perkembangan fenomena ekonomi global yang berpengaruh terhadap penentuan kebijakan suatu negara. Salah satu perkembangan teori makro yaitu paradigma New Consensus Macroeconomics merupakan turunan dari perkembangan teori bussiness riil dan teori new Keynesian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dan keterkaitan antara variabel ekonomi makro terhadap kebijakan fiskal di ASEAN 5. Variabel ekonomi makro, yaitu output gap, customer price index, central bank policy rate, dan deposit rate sebagai variabel independen. Sementara variabel kebijakan fiskal, yakni, debt to GDP dan Fiscal Balance sebagai variabel dependen. Secara empiris fokus penelitian ini menggunakan data time series berupa data kuartal dimulai dari 1998Q1-2016Q4. Fokus penelitian ini menggunakan metode analisis yaitu analisis deskriptif naratif dan analisis kausal dengan menggunakan metode analisis Panel VAR (Vector Auto Regressive) dan GMM time series.
Hasil estimasi panel VAR menunjukkan bahwa secara simultan variabel utang dipengaruhi secara signifikan oleh output gap, variabel suku bunga deposito (Deposit Rate) dan tingkat harga (Customer price index) sedangkan ketiga variabel lainnya yakni suku bunga kebijakan (Central Bank Policy Rate) dan keseimbangan fiskal (Fiscal Balance) memberikan pengaruh tidak signifikan terhadap variabel output gap di ASEAN 5. Variabel yang memiliki kontribusi terbesar dalam perkembangan output gap yaitu CPI dibuktikan dari hasil uji variance decompotion dengan hasil sebesar 10,22%. Hasil dari estimasi GMM time series menunjukkan bahwa kerangka pemikiran makroekonomi konsensus baru pada kebijakan fiskal hannya berlaku pada negara Thailand dan Singapura, hal tersebut ditunjukkan pada adanya keterpengaruhan secara signifikan pada variabel independen fiscal balance dan debt to GDP terhadap variabel output gap sebesar 0.06% dan 0.03%. Sementara tiga negara lainnya yakni Indonesia, Malaysia dan Filipina tidak berlaku pemikiran makroekonomi konsensus baru pada kebijakan fiskal. Indikasi tersebut dibuktikan bahwa variabel fiscal balance dan debt to GDP ketiga negara berpengaruh secara tidak signifikan. | en_US |