Show simple item record

dc.contributor.advisorHERNAWATI, Sri
dc.contributor.advisorROKHMAH, Dewi
dc.contributor.authorPRATIWI, Kurnia Nata
dc.date.accessioned2019-11-21T04:07:58Z
dc.date.available2019-11-21T04:07:58Z
dc.date.issued2018-07
dc.identifier.nimNIM162520102009
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id//handle/123456789/94519
dc.description.abstractDi Indonesia, kanker serviks menempati peringkat kedua dari segi jumlah penderita kanker pada perempuan namun sebagai penyebab kematian masih menempati peringkat pertama. Pemerintah telah melaksanakan program deteksi dini kanker serviks dalam mengendalikan kanker serviks dengan menggunakan metode Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA). Kesadaran perempuan Indonesia untuk melakukan deteksi dini masih sangat rendah yaitu dengan cakupan deteksi dini kanker serviks kurang dari 5%. Health Belief Model (HBM) digunakan untuk meramalkan perilaku peningkatan kesehatan yaitu didasarkan pada peilaku individu yang ditentukan oleh motif dan kepercayaan individu itu sendiri. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional. Desain yang digunakan dalam penelitian ini case control. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 64 responden kasus dan 64 responden kontrol jadi total sampel 128 responden. Responden dalam penelitian ini adalah Wanita usia subur yang pernah melakukan pemeriksaan IVA dan yang belum pernah melakukan pemeriksaan IVA. Teknik sampling menggunakan purposive sampling. Analisis data menggunakan SmartPLS versi 3. Hasil analisis data penelitian menunjukkan bahwa terdapat faktor yang mempengaruhi secara tidak langsung terhadap keikutsertaan tes IVA sebagai berikut : pengaruh faktor kerentanan terhadap keikutsertaan tes IVA melalui ancaman adalah signifikan dimana nilai t statistik sebesar 4,396 artinya ≥ 1,96 dan nilai p value 0,000 artinya ≤ 0,05, jadi dapat disimpulkan bahwa faktor kerentanan secara tidak langsung berpengaruh signifikan terhadap keikutsertaan tes IVA melalui ancaman. Pengaruh faktor keparahan terhadap keikutsertaan tes IVA melalui ancaman adalah signifikan dimana nilai t statistik sebesar 3,213 artinya ≥ 1,96 dan nilai p value 0,001 artinya ≤ 0,05, jadi dapat disimpulkan bahwa faktor keparahan secara tidak langsung berpengaruh signifikan terhadap keikutsertaan tes IVA melalui ancaman. Pengaruh faktor isyarat bertindak terhadap keikutsertaan tes IVA melalui ancaman adalah signifikan dimana nilai t statistik sebesar 2,462 artinya ≥ 1,96 dan nilai p value 0,014 artinya ≤ 0,05, jadi dapat disimpulkan bahwa faktor isyarat bertindak secara tidak langsung berpengaruh signifikan terhadap keikutsertaan tes IVA melalui ancaman. Faktor yang mempengaruhi secara langsung terhadap keikutsertaan tes IVA sebagai berikut : pengaruh faktor manfaat terhadap keikutsertaan tes IVA adalah signifikan dimana nilai t statistik sebesar 7,584 artinya ≥ 1,96 dan nilai p value 0,000 artinya ≤ 0,05, jadi dapat disimpulkan bahwa faktor manfaat secara langsung berpengaruh signifikan terhadap keikutsertaan tes IVA. Pengaruh faktor ancaman terhadap keikutsertaan tes IVA adalah signifikan dimana nilai t statistik sebesar 2,011 artinya ≥ 1,96 dan nilai p value 0,045 artinya ≤ 0,05, jadi dapat disimpulkan bahwa faktor ancaman secara langsung berpengaruh signifikan terhadap keikutsertaan tes IVA. Pengaruh faktor hambatan terhadap keikutsertaan tes IVA adalah signifikan dimana nilai t statistik sebesar 2,095 artinya ≥ 1,96 dan nilai p value 0,005 artinya ≤ 0,05, jadi dapat disimpulkan bahwa faktor hambatan secara langsung berpengaruh signifikan terhadap keikutsertaan tes IVA.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries162520102009;
dc.subjectKanker Serviksen_US
dc.subjectHealth Belief Model (HBM)en_US
dc.titleDeterminan Keikutsertaan Wanita Usia Subur Dalam Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) Untuk Deteksi Dini Kanker Serviks Dengan Health Belief Model (HBM) (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Kertosari)en_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record