dc.description.abstract | Jalan merupakan prasarana transportasi darat yang sangat penting guna
memperlancar laju transportasi dari suatu tempat ketempat lainya. Sesuai dengan
fungsinya jalan direncanakan untuk menyalurkan aliran kendaraan dari berbagai
klasifikasi jalan yaitu klasifikasi jalan menurut fungsi dan klasifikasi jalan menurut
wewenang berdasarkan Undang-undang No,38 mengenai jalan. Jalan Raya
Rogojampi - Kabat KM 288 – KM 296 merupakan jalan utama menuju Kota
Banyuwangi yang sangat dibutuhkan untuk kesinambungan distribusi barang dan
jasa.Jalan Raya Rogojampi ini banyak dilintasi kendaraan berat, bus dan kendaraan
ringan menuju Kota Banyuwangi atau sebaliknya.
Lalu lintas antara Jalan Raya Rogojampi-Kabat km 288 – km 296, merupakan
jalur lalu lintas kendaraan bermotor yang mengalami penumpukan kendaraan dan
kemacetan terutama pada jam berangkat dan pulang kerja dan sekolah sehingga
sering terjadi kemacetan. Pada jam puncak pagi volume kendaraan dari arah
Rogojampi mencapai 1028,2 smp/jam, dan dari arah Kabat mencapai 1052,6
smp/jam. Dan arus kendaraan tersebut dilayani dengan lebar jalur hanya 6 meter, dua
lajur dua arah tak terbagi (2/2 UD), sesuai dengan kondisi existing dilapangan
sebelum Km 228 dan sesudah Km 296 sudah mengalamai pelebaran sehingga luas
jalan menjadi empat lajur dua arah (4/2 UD).Dan pada saat posisi kendaraan melaju
ke arah km 228 dan km 296 menyebabkan penumpukan kendaraan dan
mengakibatkan kemacetan pada ruas jalan ini yang belum dilakukan pelebaran.
Penelitian ini bertujuan mengetahui tebal perkerasan pada konstruksi
pelebaran umur rencana (UR) 10 Tahun dan gambar geometrik jalan (Potongan
Memanjang). Untuk data – data yang digunakan dalam perencanaan ini diantaranya
data CBR tanah dasar dengan Dynamic cone penetrometer (DCP), data lalu lintas
harian rata-rata. Selanjutnya setelah semua data tersebut didapatkan adalah
perencanaan tebal perkerasan lentur dengan menggunakan Metode Analisa
Komponen Binamarga SKBI 2.3.26.1987.
Dari hasil perhitungan CBR tanah dasar dan data lalu lintas harian rata-rata
(LHR) yang selanjutnya dilakukan perhitungan perencanaan tebal perkerasan jalan
menggunakan metode Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya
Dengan Metode Analisa Komponen SKBI-2.3.26. 1987 untuk pelebaran jalan pada
ruas tersebut dengan umur rencana 10 tahun dibutuhkan laston (MS 744) sebagai
lapis permukaan setebal 17 cm, batu pecah (CBR 100) sebagai lapis pondasi atas
setebal 20 cm, dan pasir batu (CBR 50) sebagai lapis pondasi bawah setebal 10 cm. | en_US |