dc.description.abstract | Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil bahwa 44 anak tunarungu
(86,3%) mendapat dukungan sosial yang baik dan 31 anak tunarungu (60,6%)
memiliki konsep diri rendah. Adapun komponen dukungan sosial yang paling
banyak diterima anak adalah dukungan sosial teman (29,4%) dan dukungan sosial
kakak/adik (29,4%). Kehadiran teman sebaya dapat mengatur permainan yang
kooperatif sehingga dapat memenuhi kualitas permainan anak – anak dengan
tunarungu. Dengan demikian anak – anak dapat terlibat dalam tingkat permainan
sosial yang lebih tinggi ketika berinteraksi dalam kelompok – kelompok dimana
ada teman sebaya. Disamping itu dukungan sosial kakak/adik kepada anak
tunarungu juga berhubungan dengan konsep diri anak tunarungu. Hal tersebut
dikarenakan anak tunarungu menghabiskan waktu lebih banyak dengan
kakak/adiknya dibandingkan dengan orang tuanya ketika berada dirumah.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara dukungan
sosial dengan konsep diri anak tunarungu usia 7 – 12 tahun di SLB Kabupaten
Jember. Namun, hubungan berbanding terbalik dimana anak tunarungu yang
memiliki dukungan sosial tinggi, memiliki konsep diri yang rendah. Hal tersebut
dipengaruhi karena dari lima komponen dukungan sosial, hanya dua komponen
yaitu dukungan sosial teman dan dukungan sosial kakak/adik yang berhubungan
dengan konsep diri sedangkan untuk ketiga komponen lainnya, dukungan sosial
orang tua, sdukungan sosial saudara dan dukungan sosial orang dewasa tidak
berhubungan dengan konsep diri anak tunarungu usia 7 – 12 tahun di SLB
Kabupaten Jember. | en_US |