Efektivitas Penambahan Vitamin D Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Mencit Model Hiperglikemia Dengan Terapi Glimepirid
Abstract
Tujuan umum dari
penelitian ini adalah untuk membandingkan efektivitas penurunan kadar glukosa
darah puasa mencit model hiperglikemia dengan terapi tunggal glimepirid, mencit
model hiperglikemia dengan terapi vitamin D, dan mencit model hiperglikemia
dengan terapi glimepirid ditambah vitamin D.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian true experimental dengan
rancangan the randomized posttest only control group design. Terdapat 25 sampel
mencit (Mus musculus) jantan galur Balb/C dengan berat badan 20-30 g dan
berumur 2-3 bulan yang dikelompokkan menjadi 5 kelompok. Kelompok kontrol
negatif diinjeksi plasebo dan kelompok kontrol positif diinjeksi STZ 150 mg/kgBB
i.p. Kelompok P1, P2, dan P3 diberi injeksi STZ 150 mg/kgBB i.p dan diberi
glimepirid 0,26 mg/kgBB; vitamin D 6,5 ml/kgBB; glimepirid 0,26 mg/kgBB
dengan suplementasi vitamin D 6,5 ml/kgBB.
Pada penelitian ini menggunakan uji statistik one way Anova dan uji post
hoc tests Tukey untuk mengolah data berat badan mencit, hasil pengukuran KGD 1
kelompok kontrol positif dengan kelompok perlakuan, dan data delta KGD mencit.
Untuk mengetahui efek STZ pada mencit, data dianalisis menggunakan uji
independent-sample T-test. Selain itu data juga dianalisis menggunakan uji T
paired-samples T-test untuk mengetahui efek obat pada setiap kelompok perlakuan.
Pada pengukuran KGD 1 didapatkan rata-rata KGD 1 pada kelompok K1,
K2, P1, P2, dan P3 berturut-turut sebesar 90,6 ± 12,8 mg/dL; 236,2 ± 20,2 mg/dL;
246,8 ± 28,8 mg/dL; 213,4 ± 25,2 mg/dL; dan 214,2 ± 21,8 mg/dL. Hal ini
menunjukkan bahwa metode injeksi STZ mampu menghasilkan mencit model
hiperglikemia. Pada uji T paired-samples T-test didapatkan nilai p pada kelompok
P1, P2, dan P3 berturut-turut sebesar 0,002; 0,000; 0,000. Berdasarkan hasil
tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat efek obat pada setiap kelompok
perlakuan. Kemudian pada hasil uji post hoc tests Tukey diperoleh perbedaan ratarata
antara
kelompok
P1
dengan
K2 sebesar
122,55;
pada
kelompok
P2
dengan
K2
sebesar
81,60; dan
pada
kelompok
P3
dengan
K2 sebesar
74,40. Dari
data
tersebut
dapat
disimpulkan
bahwa
pada
kelompok
yang
diberi
glimepirid
ditambah
vitamin
D
tidak
didapatkan
penambahan
efektivitas
penurunan
kadar
glukosa darah puasa
mencit model hiperglikemia dibandingkan dengan kelompok yang diberi terapi
tunggal glimepirid dan kelompok yang diberi vitamin D saja.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]