dc.description.abstract | Metode gravitasi merupakan salah satu metode geofisika yang digunakan
untuk menggambarkan struktur geologi bawah permukaan berdasarkan variasi
medan gravitasi akibat dari adanya perbedaan densitas secara lateral. Penelitian
menggunakan metode gravitasi pada awalnya dilakukan dengan tiga cara, yaitu
land surface, marine dan airbone survey. Seiring dengan perkembangan
teknologi, telah dikembangkan metode pengukuran data gravitasi dari satelit,
lengkap dengan data posisi geografis titik ukur di permukaan bumi. Kelebihan
dari metode gravitasi citra satelit yaitu biayanya lebih murah daripada pengukuran
di lapangan, selain itu dapat dengan mudah melakukan perluasan daerah
penelitian. Data gravitasi satelit yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data
gravitasi GGMplus (Global Gravity Model Plus), karena GGMplus mempunyai
kelebihan dalam hal resolusi yaitu sekitar 200 meter dibandingkan dengan satelit
gravitasi yang lain. Wilayah yang diteliti adalah Kabupaten Jember yang terletak
dalam jalur orogenesa Pegunungan Selatan Jawa di bagian ujung Jawa Timur.
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui struktur geologi bawah
permukaan wilayah Kabupaten Jember berdasarkan peta geologi dan data anomali
gravitasi GGMplus.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data anomali gravitasi
GGMplus yang diunduh dari website resmi GGMplus 2013. Data yang digunakan
untuk mendapatkan nilai Anomali Bouguer Lengkap (ABL) yaitu data gravity
disturbance GGMplus. Gravity disturbance GGMplus merupakan data anomali
free air, sehingga untuk mendapatkan nilai ABL perlu dilakukan beberapa koreksi
yaitu koreksi bouguer dan koreksi terrain. ABL merupakan gabungan antara
anomali lokal dan anomali regional, sehingga perlu dilakukan pemisahan anomali.
Upward continuation atau kontinuasi ke atas digunakan untuk pemisahan anomali
lokal dan regional. Anomali lokal mendeskripsikan struktur geologi dangkal
sedangkan anomali regional mendeskripsikan anomali gravitasi yang disebabkan
oleh keberadaan benda yang jauh dari permukaan bumi. Berdasarkan peta kontur
yang dihasilkan dapat diketahui bahwa terdapat kontras anomali bouguer yang
dapat diindikasikan sebagai kontak batuan. Apabila dihubungkan dengan densitas
batuan, daerah yang memiliki nilai gravitasi yang tinggi akan memiliki nilai
densitas yang tinggi pula dan sebaliknya.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diduga bahwa struktur bawah
permukaan wilayah Kabupaten Jember sebelah timur dan tenggara didominasi
oleh batuan dengan densitas tinggi. Hal ini dapat dilihat dari hasil nilai anomali
gravitasi yang tinggi, sedangkan batuan dengan densitas rendah berada pada
sebelah barat dan selatan daerah penelitian. Tingginya anomali pada regional
timur disebabkan karena daerah tersebut merupakan daerah vulkanik. Daerah
tersebut terletak pada lereng Gunung Raung. Puncak anomali tertinggi berada
pada regional tenggara, dimana pada daerah ini dilalui oleh Pegunungan Selatan
Jawa yang diduga terdapat Pegunungan Purba. Berdasarkan peta geologi daerah
regional tenggara didominasi oleh batuan penyusun yang berumur tersier sehingga
nilai densitas lebih besar dibandingkan dengan regional utara, barat dan timur laut
daerah penelitian yang berumur kuarter. Daerah pada regional tenggara ini
tersusun atas material batu lempung bersisipan batu lanau dan batu pasir (Toms)
dan juga tersusun atas perselingan breksi gunung api, lava dan tuf, terpropilitkan
(Tomm). Batuan gunung api andesit terpropilitkan yang dapat disetarakan dengan
Formasi Meru Betiri (Tomm) secara umum dikenal dengan sebutan formasi
andesit tua yang memiliki nilai densitas lebih tinggi dibandingkan dengan batuan
penyusun pada daerah Pegunungan Iyang Argopuro dan lereng Gunung Raung.
Berdasarkan kontur anomali lokal yang dihasilkan diketahui bahwa penyebaran
anomali tidak merata. Anomali tinggi (bernilai positif) diduga ada massa dengan
densitas tinggi yaitu struktur batuan beku di bawah permukaan sedangkan anomali
rendah (bernilai negatif) diduga ditempati oleh sebuah cekungan yang kemudian
terisi oleh sedimen, kecekungan ini yang menyebabkan anomali bernilai negatif | en_US |