dc.description.abstract | Rumah Sakit merupakan tempat untuk melakukan upaya memperbaiki
kesehatan, mencegah, dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan.
Kebersihan lingkungan Rumah Sakit sangat penting dilakukan guna mencegah
penyebaran penyakit seperti terjadinya infeksi nosokomial. SOP pengelolaan
limbah merupakan prosedur yang sudah diatur oleh RS yang harus dilakukan oleh
petugas ketika melakukan pengelolaan limbah, salah satunya tentang limbah
padat. SOP pengelolaan limbah padat yang pertama yaitu pemilahan limbah harus
dilakukan mulai dari sumber penghasil limbah. Limbah yang akan dimanfaatkan
kembali harus dipisahkan dengan limbah yang akan dibuang, limbah benda tajam
harus disimpan dalam satu wadah yang aman, pengumpulan limbah menggunakan
troli khusus yang tertutup dan penyimpanan limbah medis padat paling lama 48
jam saat musim hujan dan 24 jam saat kemarau, limbah padat rumah sakit adalah
semua limbah rumah sakit yang berbentuk padat akibat kegiatan rumah sakit yang
terdiri dari limbah medis padat dan non medis. Hasil studi pendahuluan peneliti
pengelolaan limbah di RS X Jember sejauh ini yang dilakukan oleh petugas
kebersihan masih kurang optimal. Hal ini diindikasikan dengan proses
pengangkutan limbah yang tanpa penutup, limbah padat diangkut dengan kondisi
penuh, beberapa tempat sampah sudah mengalami kebocoran dan retak. Selain itu,
petugas kebersihan tidak menggunakan masker atau alat pelindung diri pada saat
pemilahan limbah padat. Pengangkutan sampah juga sering mengalami
keterlambatan. Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis hubungan antara
faktor predisposisi, faktor pemungkin dan faktor penguat dengan perilaku petugas
kebersihan dalam pengelolaan limbah berdasarkan akreditasi di Rumah Sakit X
Jember. | en_US |