Sistem Informasi Distribusi Cabai Dengan Metode Distribution Requirements Planing (DRP) di Provinsi Jawa Timur
Abstract
Pada tahun 2016 berdasarkan data Badan Pusat Statistika Jawa Timur produksi cabai besar dan cabai rawit hampir tembus 2 juta ton dengan rincian cabai rawit 1 juta ton dan cabai besar 939 ribu ton. Hasil produksi cabai tersebut tersebar di Pulau Jawa, dimana provinsi Jawa Timur menjadi sentra penghasil cabai terbesar di Indonesia. Meskipun kontribusi jumlah produksi yang tinggi, cabai masih menjadi penyebab inflasi di Jawa Timur. Faktor inflasi disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya jumlah produksi cabai melimpah namun terjadi pada bulan tertentu atau penyebab lainnya adalah pendistribusian yang tidak merata.
Mengatasi permasalahan tersebut diperlukan model optimasi distribusi cabai dengan menggunakan beberapa parameter model yakni pendataan jumlah produksi, perencanaan distribusi, dan pendataan nilai akurasi permintaan cabai di wilayah Provinsi Jawa Timur.
Salah satu alternatif teknologi yang digunakan adalah dengan menerapkan sistem informasi menggunakan metode Distribution Requirements Planning (DRP). Metode DRP adalah sebuah metode yang digunakan untuk menentukan permintaan dan memenuhi persediaan pada pusat-pusat distribusi, menggabungkan permintaan historis sebagai input untuk sistem. Sistem akan mampu mengelola data cabai, mengelola jumlah permintaan, jumlah produksi, dan yang utama menghitung pola optimal dalam pendistribusian cabai besar. Sistem informasi yang dibangun diharapkan bisa membantu pemerintah dalam mengatur jumlah produksi dan melakukan pendistribusian cabai di Jawa Timur dan petani dalam memantau perkembangan produktivitas dan permintaan cabai di Jawa Timur.