Show simple item record

dc.contributor.advisorDODI, Setiabudi
dc.contributor.advisorIKE, Fibriani
dc.contributor.authorHABIB, Mahardika
dc.date.accessioned2019-11-06T02:04:40Z
dc.date.available2019-11-06T02:04:40Z
dc.date.issued2018-07-25
dc.identifier.nimNIM111910201029
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id//handle/123456789/93932
dc.description.abstractWireless Local Network merupakan sebuah jenis jaringan komputer yang menggunakan radio sebagai alat atau media transmisi. Informasi atau data akan ditransmisikan menggunakan gelombang atau sering disebut dengan wireless. Standar atau spesifikasi untuk WLAN adalah 802.11. Dengan peekembangan WLAN saat ini banyak layanan yang dapat di nikmati selain sebagai perangkat perangkat transmisi untuk jaringan internet salah satunya UPnP. Universal Plug and Play (UPnP) adalah suatu aturan protokol jaringan yang memungkinkan perangkat jaringan, seperti komputer pribadi, printer, Gateway Internet, Wi-Fi akses poin dan perangkat mobile agar mudah mengenali keberadaan satu dengan lainnya pada jaringan dan menmbangun layanan jaringan fungsional untuk berbagi data, komunikasi dan hiburan. Namun dengan kompleksnya tipe data seperti audio, gambar dan video dalam trafik tinggi, perlunya infrastruktur yang memadai agar tidak terjadi permasalahan pada performa dan sumber daya jaringan. Disamping terdapat interaksi antar gelombang di dalam suatu daerah. Dan dapat merusak jika gelombang saling menghilangkan. Sehingga diperlukan QoS untuk menjaga dan meningkatkan kapabilitas jaringan yang kompleks. Untuk itu dilakukan penelitian untuk mengetahui kualitas media server terhadap berbagai gangguan yang terjadi. Tujuan penelitian adalah dapat merancang dan mengetahui kualitas performa dari media server minidlna pada perangkat WLAN 802.11 b/g/n dengan sistem operasi openwrt. Penelitian dilaksanakan dalam dua topologi percobaan. Pada topologi penelitian yang pertama dilakukan pengujian terhadap kualitas media server miniDLNA tanpa adanya interferensi dengan pertambahan jarak antara media server dengan client. Pada topologi ini dilakukan pengujian dengan berbagai skenario pengujian pada media server untuk melihat performansi dari segi QOS dan cakupan area indoor. Pada pengujian ini akan dilakukan perhitungan pada jarak 1m, 2m, 4m, 6m, 8m dan 10m. Pada setiap jarak akan dihitung sesuai band yang ditentukan yakni b/g/n. dengan tujuan dapat didapatkan hasil perbandingan antara setiap band yang diuji. Pada topologi pengujian yang kedua dilakukan pengujian dengan menambahkan 2 buah access point interferensi (interferer) terhadap media server miniDLNA. Pada topologi ini dilakukan pengujian dengan berbagai skenario pengujian pada media server untuk melihat performansi dari segi QOS dan cakupan area indoor disamping terdapatnya interferensi dari access point interferer. Titik uji serta pemilihan band sama dengan pengujian pertama. Untuk parameter interferensi yang digunakan adalah co-channel dan power transmit. Interferensi co-channel dilakakuan dengan mengatur channel 2 AP intereferer sama dengan AP media server yakni channel 1. Yang selanjutnya interferensi menggunakan transmit power, pada pengujian ini setiap AP dikonfigurasi pada titik maksimum, dengan tujuan memberikan interferensi pada AP media server. Diketahui bahwa semakin besar transmit power yang diberikan akan semakin luas coverage yang didapat namun berakibat mengganggu jaringan wireless di daerah tersebut. Pada penelitian ini maksimum transmit power yang dapat digunakan pada setiap AP adalah 20 dBm. Penetitian yang dilakukan di laboratorium Telekomunikasi dan terapan jurusan teknik elektro universitas jember ini pada topologi yang pertama mendapatkan hasil data bahwa pengukuran QoS pada jarak 1 sampai 10 meter tanpa interferensi diketahui setiap pertambahan jarak akan berpengaruh pada setiap parameter QoS yang di uji. Untuk throughput perbedaan terbesar adalah pada band N dengan penurunan sekitar 2,3 mbps di hitung dari titik awal pengukuran yaitu 1 meter, sedangkan untuk delay perbedaan terbesar pada band B dengan pertambahan sekitar 100% yakni 235,61 ms dari titik awal pengukuran 1 meter sampai titik terkahir 10 meter. Dan yang terakhir adalah data jitter dengan perbedaan 0,1 ms pada band B dan G dengan perhitungan dari titik awal 1 meter sampai titik akhir 10 meter. Dan untuk topologi yang kedua data pengukuran QoS pada jarak 1 sampai 10 meter dengan interferensi diketahui bahwa setiap pertambahan jarak serta penambahan 2 buah interferer akan sangat berpengaruh pada setiap parameter QoS yang di uji. Untuk throughput perbedaan terbesar adalah pada band G dengan penurunan sekitar 0,361 mbps di hitung dari titik awal pengukuran yaitu 1 meter, sedangkan untuk delay perbedaan terbesar pada band B dengan pertambahan sekitar 121,3 ms dari titik awal pengukuran 1 meter sampai titik terkahir 10 meter. Dan yang terakhir adalah data jitter dengan perbedaan 26,15 ms pada band B dengan perhitungan dari titik awal 1 meter sampai titik akhir 10 meter.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries111910201029;
dc.subjectWLANen_US
dc.subjectQoSen_US
dc.subjectOpenwrten_US
dc.subjectInterferensien_US
dc.subjectPerformansi Cakupan Indooren_US
dc.subjectInterferensi Media Serveren_US
dc.subjectWireless Local Networken_US
dc.subjectJenis jaringan komputeren_US
dc.subjectJaringan komputeren_US
dc.titleAnalisis Performansi Cakupan Indoor Dan Interferensi Media Server Minidlna Perangkat Wlan Ieee 802.11 B/G/N 2.4 Ghz Pada Sistem Operasi Openwrten_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record