Pengaruh Pemberian Gel Ekstrak Biji Kakao (Theobroma cacao L) terhadap Jumlah Sel Makrofag pada Soket Pasca Pencabutan Gigi Tikus Wistar Jantan
Abstract
Pencabutan gigi merupakan suatu tindakan pembedahan yang melibatkan jaringan tulang dan jaringan lunak dari rongga mulut, tindakan tersebut dibatasi oleh bibir, pipi dan terdapat faktor yang dapat mempersulit dengan gerakan lidah dan rahang bawah. Pencabutan gigi dapat menyebabkan suatu kavitas berupa soket gigi dan luka bekas pencabutan gigi pada jaringan di sekitar soket. Luka pasca pencabutan gigi perlu dilakukan pemberian obat agar tidak terjadi komplikasi. Banyak tanaman yang digunakan dalam pengobatan alternatif salah satunya adalah biji kakao. Kakao (Theobroma cacao L) diyakini memiliki banyak manfaat dibidang kesehatan, salah satunya biji kakao mengandung senyawa polifenol diantaranya flavonoid yang berfungsi sebagai antiinflamasi dan antioksidan befungsi mempercepat fase inflamasi dengan cara menangkal radikal bebas. Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian gel ekstrak biji kakao (Theobroma cacao L) sebnayak 8% terhadap jumlah sel makrofag pada soket pasca pencabutan gigi dalam sedian gel. Sediaan gel dipilih dikarenakan memiliki sifat yang menyejukkan melembabkan, mudah penggunaannya, mudah berpenetrasi pada kulit.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratories yang menggunakan 24 ekor tikus wistar jantan. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah sel makrofag pada soket pasca pencabutan gigi tikus wistar jantan pada kelompok yang tidak diberikan perlakuan dan pada kelompok yang diberi perlakuan yaitu diberi gel ekstrak biji kakao 8% yang kemudian didekapitasi pada hari ke-1, ke-3 dan ke-5. Kemudian dilakukan pengambilan sampel pada region molar kiri rahang bawah tikus dan dilakukan pembuatan preparat histologi dan diamati menggunakan pewarnaan Haematoxilin-eosin dengan perbesaran 400x pada 3 lapang pandang dengan menggunakan mikroskop binokuler.
Data dianalisis menggunakan uji normalitas Shapiro Wilk, uji homogenitas menggunakan Levene-Test. Data yang diperoleh terdistribusi normal dan homogen, maka dilanjutkan dengan uji parmetrik One-Way Anova dan dilanjutkan dengan uji LSD (Least significant Difference). Hasil penelitian didapatkan jumlah sel makrofag pada kelompok tanpa perlakuan lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan pada hari ke-1, ke-3 dan ke-5 hal ini dikarenakan adanya kandungan polifenol dari ekstrak biji kakao yang membantu dalam proses inflamasi. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa Ekstrak biji kakao 8% (Theobroma Cacao, L) berpotensi menurunkan jumlah sel makrofag pada soket pasca pencabutan gigi tikus Wistar jantan
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2062]