dc.description.abstract | Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap kesejahteraan penduduk miskin yaitu pendidikan, hal tersebut menjadi tolak ukur kualitas sumber daya manusia pada suatu wilayah. Kontribusi masyarakat dalam pendidikan pada suatu wilayah berpengaruh terhadap partisipasi pendidikan. Jumlah penduduk usia sekolah yang bersekolah mempengaruhi tinggi rendahnya partisipasi pendidikan pada suatu wilayah tersebut. Partisipasi pendidikan diukur dengan Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM). Dusun Gumuk Limo Desa Nogosari Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember memiliki jumlah penduduk yaitu 107 kepala keluarga dengan jumlah masyarakat miskin yaitu 92 kepala keluarga. Kemiskinan yang terjadi pada masyarakat miskin Dusun Gumuk Limo ini salah satu faktor penyebabnya yaitu karena tingkat pendidikan masyarakat yang rendah, rata-rata penduduknya tamatan SD dan tidak bersekolah dengan jenis pekerjaan yang bervariasi yaitu buruh tani, pedagang buruh kebun, buruh angkut pasir, kuli bangunan, becak, satpam, sopir, wiraswasta, dan buruh pabrik. Pekerjaan tersebut mengakibatkan jumlah pendapatan masyarakat di Dusun Gumuk Limo Desa Nogosari Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember tersebut tidak menentu dan bervariasi yaitu Rp 300.000 – Rp 1.200.000. Peneliti memperoleh penduduk usia sekolah dalam masyarakat miskin di Dusun Gumuk Limo Desa Nogosari Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember yaitu 95 orang anak yang anak yang terdiri dari jenjang pendidikan SD, SMP, SMA/SMK, dan PT yang akan menunjuk persentase pendidikan pada masyarakat miskin di Dusun Gumuk Limo Desa Nogosari Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember. Partisipasi pendidikan yaitu kontribusi serta keikutsertaan penduduk usia sekolah dalam pendidikan, hal tersebut dipengaruhi oleh bagaimana persepsi orang tua terhadap nilai anak di dalam keluarga. Partisipasi erat kaitanya dengan nilai anak dalam keluarga. Keluarga yang memprioritaskan pendidikan, akan lebih mementingkan pendidikan anaknya sehingga keluarga tersebut berkontribusi dalam partisipasi pendidikan, sebaliknya apabila sebuah keluarga kurang memprioritaskan pendidikan maka pendidikan bukanlah hal yang penting bagi keluarga tersebut sehingga keluarga tersebut belum berkontribusi secara maksimal dalam partisipasi pendidikan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui berapa besar partisipasi pendidikan yang diukur dengan indikator Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM) dan mendeskripsikan bagaimana peran nilai anak dalam partisipasi pendidikan pada masyarakat miskin Dusun Gumuk Limo Desa Nogosari Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif penentuan lokasi penelitian menggunakan metode purpusif area, penelitian ini yaitu jenis penelitian survei dengan responden masyarakat miskin di Dusun Gumuk Limo Desa Nogosari Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu metode kuesioner, metode wawancara, dan metode dokumentasi. Analisa data yang digunakan yaitu menggolongkan penduduk usia sekolah kedalam usia resmi dalam setiap jenjang pendidikan yaitu SD, SMP, SMA/SMK, dan PT, kemudian menghitung persentase partisipasi pendidikan menggunakan rumus APK dan APM serta mendeskripsikannya. Partisipasi pendidikan di Dusun Gumuk limo desa Nogosari Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember untuk Angka Partisipasi Kasar (APK) SD kategori tinggi yaitu sebesar 106,7%, SMP kategori tinggi yaitu sebesar 100%, SMA/SMK kategori tinggi yaitu sebesar 92,3%, dan PT kategori rendah yaitu sebesar 70,6% sementara Angka Partisipasi Murni (APM) SD kategori tinggi yaitu sebesar 96,7%, SMP kategori tinggi yaitu sebesar 92,6%, SMA/SMK kategori tinggi yaitu sebesar 92,3%, dan PT termasuk kategori rendah yaitu sebesar 70,6%, karena terdapat penduduk yang tidak melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi. Nilai anak menurut responden di Dusun Gumuk Limo Desa Nogosari Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember ini yaitu sebagai manfaat ekonomi, jaminan di masa tua serta untuk meningkatkan status sosial keluarga di lingkungan sekitar dengan pendidikan, hal itu terjadi karena adanya motivasi yang tinggi dari responden untuk menyekolahkan anak mereka agar anak mereka menjadi lebih baik secara materi, akademik, maupun akhlaknya. | en_US |