dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tinggi badan seseorang
dengan panjang lengan bawah dan menentukan rumus tinggi badan berdasarkan
panjang lengan bawah pada kelompok ras deutro-melayu. Penelitian ini
menggunakan metode observasional analitik dengan desain penelitian pada
penelitian studi pontong lintang (cross sectional). Proses pengambilan data
dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Jember pada bulan Desember 2018.
Populasi dari penelitian adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
Jember yang berusia lebih dari atau sama dengan 21 tahun yaitu sebanyak 145
orang dengan sampel penelitian sebanyak 107 orang dengan menggunakan teknik
simple random sampling. Penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel
bebas berupa panjang lengan bawah dan variabel terikat berupa tinggi badan.
Pengukuran tinggi badan dilakukan dengan cara mengukur panjang tubuh
responden dengan posisi berdiri secara tegak lurus dengan kaki dirapatkan.
Pengukuran dimulai dari ujung kepala (vertex) hingga tumit (calcaneus) dengan
kepala, punggung bokong serta tumit menempel bada dinding menggunakan
staturmeter/microtoise. Pengukuran lengan bawah dilakukan dengan cara
mengukur panjang lengan bawah responden dengan posisi siku flexi maksimal.
Pengukuran dimulai dari ujung proximal procesuss olecranii ulna hingga ujung
distal procesuss styloideus ulna menggunakan jangka sorong.
Hasil penelitian menunjukkan hubungan yang signifikan dan berbanding
lurus antara panjang lengan bawah dengan tinggi badan dengan p <0,05. Pada
laki-laki, tinggi badan (TB) dapat ditentukan menggunakan rumus TB = 58,355 +
3,970 (Panjang Lengan Bawah Kanan) ± 3,26 dan TB = 54,102 + 4,165 (Panjang
Lengan Bawah Kiri) ± 3,21. Pada perempuan, tinggi badan dapat ditentukan
menggunakan rumus TB = 84,040 + 2,841 (Panjang Lengan Bawah Kanan) ±
3,59 dan TB = 82,585 + 2,927 (Panjang Lengan Bawah Kiri) ± 3,62. | en_US |