Show simple item record

dc.contributor.authorHaifa, Navisa Noor
dc.date.accessioned2019-10-25T05:58:22Z
dc.date.available2019-10-25T05:58:22Z
dc.date.issued2019-07-22
dc.identifier.nim152210101028
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/93712
dc.description.abstractIbuprofen termasuk golongan Non Steroid Anti-Inflamatory Drug (NSAID) tidak selektif turunan asam propionat, salah satu fungsinya yaitu sebagai pengobatan nyeri dan inflamasi yanga disebabkan beberapa kondisi yaitu Rheumatoid Arthritis dan Osteoarthritis (Garzon dan Martinez, 2004). Penghambatan enzim COX-1 menyebabkan ibuprofen pada penggunan rute oraladapat menimbulkan efek samping yaitu gangguan pada gastrointestinal, dispepsia, diare, infeksi saluran cerna atas, mual, dan kembung (Rainsford, 2009), sehingga dapat dibuat rute lain untuk mengurangi efek samping yang ditimbulkan. Ibuprofen memiliki permasalahan dalam formulasi karena berdasarkan Biopharmaceutical Classification System (BCS) ibuprofen termasukadalam BCS kelas II dengan ciri sifat permeabilitas ke dalam membran tinggi tetapi kelarutan dalam air rendah (Alvarez dkk., 2010). Oleh karena itu, obat yang memiliki kelarutan yang rendah dalam air perlu dilakukan modifikasi untuk meningkatkan kelarutannya, sehingga penggunaan ibuprofen dapat dikembangkan dalam bentuk sediaan transdermal untuk mengatasi permasalahan formulasi yang dapat berpengaruh dalam profil pelepasan bahan aktif (Williams dan Barry, 2004). Terdapat berbagai jenis sediaan obat dengan rute pemberianatransdermal, salah satunya yaitu nanoemulsi. Nanoemulsi memiliki ukuran droplet yang kecil sehingga mampu membuat nanoemulsi stabil secara kinetik sehingga mencegah terjadinya sedimentasi dan kriming selama penyimpanan (Solans dkk., 2005), serta dapat meningkatkan luas permukaan sediaan dan meningkatkan penetrasi dari zat aktif atau bahan obat (Bhatt dan Madhav, 2011). Salah satu komponen yang penting dalam nanoemulsi yaitu surfaktan dan kosurfaktan. Adanya surfaktan dapat meningkatkan kestabilan suatu nanoemulsi dengan membentuk droplet yang kecil. Tween 80 dipilih karena merupakan salah satu surfaktananon-ionik yang paling sering digunakan dalam nanoemulsi dan bersifat non-toksik, dan non-iritan (Rowe dkk., 2009). Penggunaan surfaktan dikombinasikan dengan kosurfaktan untuk menghasilkan ukuran droplet yang lebih kecil dan lebih stabil. Kosurfaktan yang digunakan adalah propilen glikol karena dapat membantu solubilisasi surfaktan hidrofilik maupun obat dalam basis minyak (Amrutkar dkk., 2014). Kosurfaktan dengan struktur rantai pendek ini akan menembus permukaan dari monomer surfaktan secara efektif (Borhade dkk., 2012). Tween 80 dan propilen glikol memiliki pengaruh meningkatkan nilai pH sedangkan interaksi antara Tween 80 dan propilen glikol memiliki pengaruh menurunkan nilai pH nanoemulsi ibuprofen. Tween 80 serta interaksi antara Tween 80 dan propilen glikol memiliki pengaruh meningkatkan nilai transmitan sedangkan propilen glikol memiliki pengaruh menurunkan nilai viskositas nanoemulsi ibuprofen. Tween 80 dan propilen glikol memiliki pengaruh meningkatkan nilai viskositas sedangkan interaksi antara Tween 80 dan propilen glikol memiliki pengaruh menurunkan nilai viskositas nanoemulsi ibuprofen. Tween 80 serta interaksi antara Tween 80 dan propilen glikol memiliki pengaruh menurunkan nilai pergeseran pH sedangkan propilen glikol memiliki pengaruh meningkatkan nilai pergeseran pH nanoemulsi ibuprofen. Tween 80, propilen glikol, serta interaksi antara Tween 80 dan propilen glikol memiliki pengaruh menurunkan nilai pergeseran transmitan nanoemulsi ibuprofen. Tween 80 serta interaksi antara Tween 80 dan propilen glikol memiliki pengaruh menurunkan nilai pergeseran viskositas sedangkan propilen glikol memiliki pengaruh meningkatkan nilai pergeseran viskositas nanoemulsi ibuprofen. Hasil analisis menggunaan Design Expert 11 menghasilkan formula optimum nanoemulsi ibuprofen dengan komposisi Tween 80 sebanyak 3 mL dan propilen glikol sebanyak 2 mL. Karakteristik fisik formula optimum nanoemulsi ibuprofen, yaitu tipe nanoemulsi minyak dalam air dengan nilai pH 5,33; transmitan 99,828%; bobot jenis 1,0948 g/mL; viskositas 3,5725 mPa.s; pergeseran pH 0,0167; pergeseran transmitan 0,5027%; pergeseran viskositas 0,5789 mPa.s; ukuran droplet 12,65 nm; bersifat monodispersi dengan indeks polidispersi sebesar 0,161, stabil, dan memiliki nilai potensial zeta -1,6 mV.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Farmasi Universitas Jemberen_US
dc.subjectOptimasi Tweenen_US
dc.subjectPropilen Glikolen_US
dc.subjectIbuprofenen_US
dc.titleOptimasi Tween 80 Dan Propilen Glikol Dalam Sediaan Transdermal Nanoemulsi Ibuprofen Dengan Metode Desain Faktorialen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record