dc.description.abstract | Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional. Desain
penelitian yang digunakan yaitu cross sectional. Penelitian dilaksanakan di
Instalasi Hemodialisis RSD dr. Soebandi Jember, pada bulan Desember 2018.
Sampel penelitian berjumlah 19 orang dengan kriteria inklusi sampel: (1)Pasien
setuju dan telah melengkapi lembar informed consent. (2)Pasien pria/wanita
dengan usia ≥18 tahun. (3)Pasien PGK stadium V (LFG <15mL/menit/1,73 m2).
(4)Pasien PGK yang menjalani hemodialisis rutin (2 kali setiap minggu sampai
hemodialisis ke-5) >2 bulan dan baru pertama menggunakan hemodialyzer baru.
(5)Pasien yang menjalani hemodialisis dengan durasi ≥2 jam dalam setiap sesi.
(6)Pasien yang selama masa pengobatan tetap meminum obat-obat yang telah
diresepkan dokter. (7)Pasien datang sesuai dengan jadwal hemodialisis yang
sudah dijadwalkan. Kriteria eksklusi sampel: (1)Pasien yang menjalani terapi
hemodialisis pertama kali (<2 bulan). (2)Pasien menderita hepatitis B. (3)Pasien
yang mengalami hipotensi atau hipertensi intradialisis dengan tekanan darah sistol
≤80 mmHg dan atau tekanan darah sistol ≥200 mmHg. (4)Pasien dengan denyut
nadi <60x per menit atau ≥120x per menit. (5)Pasien dengan suhu tubuh <36 oC dan atau ≥40 oC. (6)Pasien yang mengalami kejang. (7)Pasien yang menggigil. Peneliti menggunakan data primer berupa hasil pengukuran kadar natrium dari sampel darah responden. Pemeriksaan kadar natrium dilakukan sebanyak 2 kali, yaitu pada saat setelah responden melakukan terapi hemodialisis (post test)
menggunakan hemodialyzer baru dan hemodialyzer re-use ke-4. Sampel darah
responden diambil 5 menit sebelum proses hemodialisis selesai melalui jalur arteri
pada hemodialysis blood line set responden sebanyak 3 ml. Pemeriksaan kadar
natrium dilakukan di Laboratorium Patologi Klinik RSD dr. Soebandi Jember.
Peneliti juga menggunakan data sekunder yang didapatkan dari rekam medik
untuk mendapatkan data identitas dan karakteristik responden. Data hasil
penelitian disajikan dalam bentuk diagram dan tabel. Analisis data menggunakan
uji Paired T-test dengan nilai signifikansi p<0,05 setelah dilakukan uji normalitas
menggunakan Shapiro Wilk. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data antara perbandingan kadar
natrium sesudah hemodialisis dengan menggunakan hemodialyzer baru dan reuse, didapatkan hasil p=0,904.Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan tidak terdapat perbedaan antara kadar natrium pada pasien PGK stadium V yang menggunakan hemodialyzer baru dan re-use di Instalasi Hemodialisis RSD dr.
Soebandi Jember. | en_US |