Show simple item record

dc.contributor.authorSULISTYOWATI, Anggraini
dc.date.accessioned2019-10-23T08:03:06Z
dc.date.available2019-10-23T08:03:06Z
dc.date.issued2019-07-23
dc.identifier.nim151910301023
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/xmlui/xmlui/handle/123456789/93601
dc.description.abstractBendung merupakan bangunan yang berukuran lebih kecil dibandingkan dengan bendungan yang dimanfaatkan untuk meninggikan muka air sungai agar bisa disadap. Permasalahan yang timbul karena adanya sedimentasi dapat mempengaruhi dari usia guna yang telah direncanakan sebelumnya. Terjadinya sedimentasi dikarenakan adanya erosi yang mengendap dan terbawa oleh aliran sungai yang menyebabkan alirannya melambat. Bendung Porolinggo terletak di Dusun Salamrejo, Desa Sumbergondo, Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi. Daerah layanan irigasi Bendung Porolinggo meliputi Kecamatan Glenmore, Kecamatan Tegalsari, dan Kecamatan Genteng. Pada Daerah Aliran Sungai Bendung Porolinggo ini menerapkan pola tanam padi sepanjang tahun dikarenakan ketersediaan air yang mengalir sepanjang tahunnya. Maka dari itu perawatan dari bendung itu sendiri harus diperhatikan, jadi jangan sampai menurunkan fungsi dari bendung ini. Dan pengoperasian kantong lumpur harus efektif agar dapat menampung sedimentasi yang terdapat pada Bendung Porolinggo. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk menentukan metode yang tepat agar mendapatkan banyaknya sedimentasi kantong lumpur pada Saluran Irigasi Bendung Porolinggo dan untuk menentukan volume serta dimensi kantong lumpur yang efektif pada Saluran Irigasi Bendung Porolinggo. Penelitian ini menggunakan metode penelitian untuk menghitung angkutan sedimen menggunakan rumus-rumus empiris yaitu, metode Yang’s, metode Engelund and Hansen, metode Shen and Hung, metode Meyer-Peter and Muller, metode Einstein, metode Schocklitsch, dan metode Frijlink. Hasil dari penelitian ini didapatkan angkutan sedimen metode Yang’s sebesar 7208,769 ton/hari, metode Engelund and Hansen sebesar 20061,5131 ton/hari, metode Shen and Hung sebesar 985,0603 ton/hari, metode Meyer-Peter and Muller sebesar 773,3581 ton/hari, metode Einstein sebesar 3326549,154 ton/hari, metode Schocklitsch sebesar 555353,4938 ton/hari, dan metode Frijlink sebesar 3788,5862 ton/hari. Kemudian hasil perhitungan menggunakan rumusrumus empiris dibandingkan dengan data di lapangan menggunakan uji keandalan menggunakan NSE dengan hasil 0,5606 dikategorikan cukup baik yaitu pada metode Meyer-Peter and Muller. Dari estimasi pada kantong lumpur didapatkan volume kantong lumpur pada Saluran Irigasi Bendung Porolinggo adalah 43400 m3 untuk masa pengerukannya adalah 90 hari, dengan dimensi kantong lumpur yaitu panjang kantong lumpur 112 m dan lebar kantong lumpur 7 m, dan kedalaman kantong lumpur pada saat kosong yaitu 0,75 m. Jadi, metode yang tepat untuk menghitung angkutan sedimen pada Saluran Irigasi Bendung Porolinggo ini menggunakan metode Meyer-Peter and Muller . Dimensi kantong lumpur yang direncanakan didapatkan panjang 112 m serta lebarnya 7 m, dengan kedalaman 0,75 m.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFAKULTAS TEKNIKen_US
dc.subjectKantong Lumpuren_US
dc.subjectSaluran Irigasi Bendungen_US
dc.subjectBendung Porolinggoen_US
dc.titlePerencanaan Kantong Lumpur Pada Saluran Irigasi Bendung (Studi Kasus Pada Saluran Irigasi Bendung Porolinggo)en_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record