dc.description.abstract | Novel Sirkus Pohon secara umum menggambarkan kisah orang-orang
Melayu di pedalaman Belitung yang lugu dan penuh intrik. Ada dua kisah berbeda
yang diceritakan dalam novel tersebut yang pada akhirnya saling berkaitan. Pohon
delima di pekarangan rumah Sobri menjadi pokok utama cerita. Kehadiran pohon
delima berhubungan dengan permasalahan cinta, kepercayaan tradisional,
kebangkitan sirkus keliling, hingga isu politik. Andrea Hirata di setiap bab novel
Sirkus Pohon menyajikan tragedi yang diparodikan, romantika absurd, dan kesan
intelektual. Pemilihan kata dan gaya bahasa yang digunakan Andrea Hirata dalam
novel Sirkus Pohon cenderung sama dengan novel-novel sebelumnya, namun
terdapat penggunaan kata-kata yang baru akibat gabungan kata atau bahasa
pelesetan dari bahasa sehari-hari menjadi lebih unik dan indah. Penggunaan
bahasa tersebut mempengaruhi karakteristik gaya kepengarangan Andrea Hirata
dan pemahaman makna novel Sirkus Pohon secara menyeluruh, sehingga
penelitian ini menggunakan teori stilistika untuk mengkaji novel Sirkus Pohon
karya Andrea Hirata. Penelitian tersebut bertujuan untuk mendeskripsikan
keterkaitan antarunsur intrinsik dalam novel Sirkus Pohon dan pembahasan
stilistika meliputi gaya kata, gaya kalimat, bahasa figuratif, serta konteks sosial
kultural dan kebahasaan pengarang. Penelitian tersebut menggunakan penelitian
pustaka dengan metode kualitatif deskriptif. Metode kualitatif secara keseluruhan
memanfaatkan cara-cara penafsiran dengan menyajikannya dalam bentuk
deskripsi | en_US |