Show simple item record

dc.contributor.advisorPRIYONO, Teguh Hadi
dc.contributor.advisorISTIYANI, Nanik
dc.contributor.authorMUAMANAH, Siti
dc.date.accessioned2019-10-08T07:15:46Z
dc.date.available2019-10-08T07:15:46Z
dc.date.issued2019-10-05
dc.identifier.nim150810101171
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/93193
dc.description.abstractPembangunan ekonomi meliputi kemiskinan, ketimpangan, pengangguran, struktur perekonomian, dan lain sebagainya (Todaro:2006). Sedangkan pertumbuhan ekonomi merupakan suatu kondisi ketika terjadi keniakan output batang dan jasa secara keseluruhan (Todaro:1995). Pembangunan dan pertumbuhan ekonomi sling berkaitan satu sama lain, sehingga dikatakan bahwa pertumbuhan ekonomi menjadi tolak ukur terjadinya pertumbuhan ekonomi (Tabunan:2001). Selain itu keduanya juga di pengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor imternal dan eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu daerah disebabkan karena perbedaan keadaan wilayah administratif daerah yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut meliputi luas wilayah, kontur, potensi sumber daya alam, dan kemampuan ekonomi yang bereda-beda dimasing-masing daerah. Perbedaan ini menimbulkan adanya kutub pertumbuhan karena terdapat daerah yang memilki potensi yang tinggi dalam pengembnagan wilayahnya dibandingkan wilayah lainnya (Perroux:1995). Menurut Myrdal, terdapat dua jenis dampak yang akan dihasilkan dari adanya pusat pertumbuhan yaitu spread effect dan backwash effect. Jika pembangunan hanya di tunjukan pada daerahdaerah yang tertentu saja akan menjadikan wilayah yang tertinggal semakin tertinggal dan wilayah yang maju akan semakin maju. Jawa Timur merupakan provinsi kedua yang memiliki tingkat pertumbuhan PDRB tertinggi secara nasional. Secara administratif, Jawa Timur terbagi dalam lima Bakorwil (Badan Kordinasi Wilayah). Bakorwil III memiliki tingkat pertumbuhan tertinggi dan Bakorwil IV memiliki tingkat pertumbuhan tertendah dari Bakorwil lain di Jawa Timur. Pertumbuhan yang tinggi Bakorwil III salah satunya di dukung oleh sektor industri dan sektor perdagangan. Terkait dengan adanya faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi perekonomian sutau daerah, diperkirakan kegiatan sektor industri dan sektor perdagangan Bakorwil III mempengaruhi perekonomian Bakorwil IV. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif asosatif yaitu menjelaskan hubungan dan besaran keterkaitan antara variabel bebas dan varabel terikat. Penelitian dilaksanakan pada Bakorwil III (Kota Surabaya, Kota Batu, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Lamongan) dan Bakorwil IV (Kabupaten Sampang, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Sumenep) Jawa Timur selama periode 2009-2016. Penilitian ini menggunakan sumber literature yang di mabil dari BPS, buku jurnal, penelitian terdahulu, dan internet. Terdapat dua tujuan dalam penelitian ini, yaitu mengetahuin bagiamana spillover effect kegiatan sektor industri Bakorwil III terhadap perekonomian Bakorwil IV dan bagaimana spillover effect kegiatan sektor perdagangan Bakorwil III terhadap perekonomian Bakorwil IV. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa data panel dengan menggunakan alat analisis Eviews 9 dengan metode Panel Dinamyc Ordinary Least Square (Panel DOLS). Uji statistik yang digunakan yaitu uji R2 dan uji parsial (Uji t). Sedangkan untuk uji asumsi klasik menggunkan uji normalitas dan uji multikolinieritas. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sektor industri Bakorwil III memberikan spillover effect positif (Spread effect) dan signifikan dengan nilai koefisiennya sebesar 0.270976 dan nilai probabilitas sebesar 0.0018. Artinya, setiap kenaikan sektor industri Bakorwil III sebesar satu satuan akan meningkatkan PDRB Bakorwil IV sebesar 0.270976. Sedangkan untuk sektor perdagangan Bakorwil III yang memberikan spillover effect negatif (Backwash effect) dan signifikan dengan nilai koefisien sebesar -0.111647 dan nilai probabilitasnya sebesar 0.0343. Artinya, setiap kenaikan sektor perdagangan Bakorwil III naik sebesar satu satuan akan menurunkan PDRB Bakorwil IV sebesar 0.11647. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa sektor industri Bakorwil III berpengaruh positif dan signiikan terhadap PDRB Bakorwil IV, sedangkan sektor perdagangan Bakorwil III berpengaruh negatif siginifikan terhadap PDRB Bakorwil IV pada tahun 2009-2016.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectSpillover Effecten_US
dc.subjectEkonomi sektoralen_US
dc.subjectBakorwil IIIen_US
dc.subjectSektor Industrien_US
dc.subjectSektor Perdaganganen_US
dc.subjectPDRBen_US
dc.subjectPanel DOLSen_US
dc.titleSpillover Effect Ekonomi Sektoral Bakorwil III Terhadap Ekonomi Bakorwil IV Provinsi Jawa Timur Tahun 2009- 2016en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record