dc.description.abstract | Pembangunan ekonomi meliputi kemiskinan, ketimpangan, pengangguran,
struktur perekonomian, dan lain sebagainya (Todaro:2006). Sedangkan
pertumbuhan ekonomi merupakan suatu kondisi ketika terjadi keniakan output
batang dan jasa secara keseluruhan (Todaro:1995). Pembangunan dan
pertumbuhan ekonomi sling berkaitan satu sama lain, sehingga dikatakan bahwa
pertumbuhan ekonomi menjadi tolak ukur terjadinya pertumbuhan ekonomi
(Tabunan:2001). Selain itu keduanya juga di pengaruhi oleh beberapa faktor, baik
faktor internal maupun faktor eksternal.
Faktor imternal dan eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi
suatu daerah disebabkan karena perbedaan keadaan wilayah administratif daerah
yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut meliputi luas wilayah, kontur, potensi
sumber daya alam, dan kemampuan ekonomi yang bereda-beda dimasing-masing
daerah. Perbedaan ini menimbulkan adanya kutub pertumbuhan karena terdapat
daerah yang memilki potensi yang tinggi dalam pengembnagan wilayahnya
dibandingkan wilayah lainnya (Perroux:1995). Menurut Myrdal, terdapat dua
jenis dampak yang akan dihasilkan dari adanya pusat pertumbuhan yaitu spread
effect dan backwash effect. Jika pembangunan hanya di tunjukan pada daerahdaerah yang tertentu saja akan menjadikan wilayah yang tertinggal semakin
tertinggal dan wilayah yang maju akan semakin maju.
Jawa Timur merupakan provinsi kedua yang memiliki tingkat
pertumbuhan PDRB tertinggi secara nasional. Secara administratif, Jawa Timur
terbagi dalam lima Bakorwil (Badan Kordinasi Wilayah). Bakorwil III memiliki
tingkat pertumbuhan tertinggi dan Bakorwil IV memiliki tingkat pertumbuhan
tertendah dari Bakorwil lain di Jawa Timur. Pertumbuhan yang tinggi Bakorwil
III salah satunya di dukung oleh sektor industri dan sektor perdagangan. Terkait
dengan adanya faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi perekonomian
sutau daerah, diperkirakan kegiatan sektor industri dan sektor perdagangan
Bakorwil III mempengaruhi perekonomian Bakorwil IV.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif asosatif yaitu menjelaskan
hubungan dan besaran keterkaitan antara variabel bebas dan varabel terikat.
Penelitian dilaksanakan pada Bakorwil III (Kota Surabaya, Kota Batu, Kabupaten
Sidoarjo, Kabupaten Lamongan) dan Bakorwil IV (Kabupaten Sampang,
Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Sumenep) Jawa Timur
selama periode 2009-2016. Penilitian ini menggunakan sumber literature yang di
mabil dari BPS, buku jurnal, penelitian terdahulu, dan internet. Terdapat dua
tujuan dalam penelitian ini, yaitu mengetahuin bagiamana spillover effect kegiatan
sektor industri Bakorwil III terhadap perekonomian Bakorwil IV dan bagaimana
spillover effect kegiatan sektor perdagangan Bakorwil III terhadap perekonomian
Bakorwil IV. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa data panel dengan
menggunakan alat analisis Eviews 9 dengan metode Panel Dinamyc Ordinary
Least Square (Panel DOLS). Uji statistik yang digunakan yaitu uji R2
dan uji
parsial (Uji t). Sedangkan untuk uji asumsi klasik menggunkan uji normalitas dan
uji multikolinieritas.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sektor industri Bakorwil III
memberikan spillover effect positif (Spread effect) dan signifikan dengan nilai
koefisiennya sebesar 0.270976 dan nilai probabilitas sebesar 0.0018. Artinya,
setiap kenaikan sektor industri Bakorwil III sebesar satu satuan akan
meningkatkan PDRB Bakorwil IV sebesar 0.270976. Sedangkan untuk sektor
perdagangan Bakorwil III yang memberikan spillover effect negatif (Backwash
effect) dan signifikan dengan nilai koefisien sebesar -0.111647 dan nilai
probabilitasnya sebesar 0.0343. Artinya, setiap kenaikan sektor perdagangan
Bakorwil III naik sebesar satu satuan akan menurunkan PDRB Bakorwil IV
sebesar 0.11647.
Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa sektor industri Bakorwil III
berpengaruh positif dan signiikan terhadap PDRB Bakorwil IV, sedangkan sektor
perdagangan Bakorwil III berpengaruh negatif siginifikan terhadap PDRB
Bakorwil IV pada tahun 2009-2016. | en_US |