Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Pemberian Asi Eksklusif Pada Ibu Pekerja di Wilayah Kerja Puskesmas Arjasa Kabupaten Jember
Abstract
ASI eksklusif merupakan langkah yang efektif untuk mencegah kematian 
anak. Salah satu faktor yang menjadi penghambat dalam pemberian ASI eksklusif 
adalah status ibu yang bekerja dapat mempengaruhi ibu dalam memberikan ASI 
Eksklusif apalagi ibu tidak memiliki pengetahuan mengenai ASI Eksklusif. 
Alasan yang biasanya muncul adalah tidak adanya waktu untuk memberikan ASI 
secara langsung, beban kerja yang berat, waktu kerja yang tidak sesuai dengan 
pemberian ASI Eksklusif, jarak tempat kerja yang jauh dari tempat tinggal, ibu 
tidak mengetahui cara memerah ASI, cara penyimpanan ASI perah, dan 
bagaimana cara pemberian ASI perah.Tujuan penelitian ini adalah untuk 
megetahui bagaimana gambaran pengetahuan, sikap, dan perilaku pemberian ASI 
eksklusif pada ibu pekerja di Wilayah Kerja Puskesmas Arjasa Kabupaten Jember.  
Jenis penelitian ini adalah deksriptif dengan pendekatan cross-sectional 
dan menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 70 
responden. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. 
Analisis data dalam penelitian in merupakan analisis univariat untuk mengetahui 
frekuensi dan persentase dari tiap sub variabel. 
Berdasarkan penelitian dari 70 responden didapatkan hasil bahwa Kondisi 
ibu menyusui sebagian besar dalam usia produktif 20-35 tahun yaitu sebesar 
78,6%. Pendidikan terakhir paling banyak pada SMP sederajat sebesar 34,29%. 
Pekerjaan paling banyak sebagai karyawan sebanyak 30% dan lama bekerja 
paling banyak pada 9-12 jam yaitu sebesar 40,4%. Ibu pekerja memiliki 
Pengetahuan kurang sebanyak 4,3%, pengetahuan cukup sebanyak 4,3% dan 
pengetahuan baik sebanyak 91,4%. Ibu pekerja memiliki sikap  cukup sebanyak 
17%, dan sikap baik sebanyak 83%. Ibu pekerja memberikan ASI eksklusif 
sebanyak 59,6% dan tidak memberikan ASI eksklusif sebanyak 40,4%.  
Pengetahuan dan sikap bukan hanya faktor yang memengaruhi pemberian ASI 
ekslusif, pada wilayah ini status pekerjaan lah yang berperan lebih besar. Ibu 
dengan pekerjaan formal lebih banyak tidak memberikan ASI ekslusif. Pekerjaan 
tidak dapat dijadikan alasan untuk tidak memberikan ASI eksklusif. Hak dan 
kesejahteraan ibu telah dijamin dan dilindungi oleh Undang-Undang Kesehatan 
dan Undang-Undang Ketenagakerjaan
Collections
- UT-Faculty of Nursing [1674]
