Show simple item record

dc.contributor.advisorAji, Fajar
dc.contributor.advisorRaharsono, A Lilik Slamet
dc.contributor.authorSOLIKHAH, Wanodya Ayu
dc.date.accessioned2019-10-04T08:48:24Z
dc.date.available2019-10-04T08:48:24Z
dc.date.issued2019-10-04
dc.identifier.nimNIM130110401039
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/93111
dc.description.abstractGenre film serta formulanya tumbuh dalam perkembangan yang dinamis, tidak saja dalam relasi dengan aspek estetis dan historis, tetapi bagaimana menemukan penonton di tengah krisis serta persaingan baru industri lokal dan internasional. Perfilman Indoneisa kini makin gencar mencari tempat di hati penonton negerinya sendiri. Genre horor mendominasi pasar melalui film-film horor remaja yang umumnya mengambil mitos atau legenda dari sebuah lokasi angker yang menampilkan makhluk-makhluk gaib khas lokal. Beberapa film populer diantaranya, Tusuk jelangkung (2002), Kuntilanak (2006), Terowongan Casablanca (2007), Tali Pocong Perawan (2008), serta Suster Keramas (2009). Bahkan Suzanna, sang ratu horor pun sempat bermain dalam hantu Ambulance (2008). Pada tahun 2017 tercatat sebagai tahun bangkitnya film horor Indonesia. Sejak semester pertama film Danur meraih jumlah penonton terbanyak dengan jumlah mencapai dua juta penonton menyusul perolehan jumlah penonton pada film Jelangkung (2001). Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan karakteristik genre dalam film horor melalui skema dasar genre (repertoire of element).en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries130110401039;
dc.subjectHororen_US
dc.subjectDanuren_US
dc.subjectGenreen_US
dc.titleAnalisis Genre Horor dalam film Danur: I Can see Ghosten_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record