Show simple item record

dc.contributor.advisorDEWI, Leni Rokhma
dc.contributor.authorPERMATANINGRUM, Nadya Indah
dc.date.accessioned2019-10-01T08:55:43Z
dc.date.available2019-10-01T08:55:43Z
dc.date.issued2019-10-01
dc.identifier.nim151610101023
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/93014
dc.description.abstractCandida albicans merupakan salah satu jamur yang dapat ditemukan di rongga mulut. C. albicans adalah jamur komensal yang normal terdapat di mukosa rongga mulut pada individu yang sehat (Akpan, 2002). Jamur ini jumlahnya mencapai 40-80% dari populasi mikroorganisme di rongga mulut (Grenbeerg et al,. 2008). Walaupun demikian C. albicans dapat menjadi patogen dalam kondisi tertentu sehingga menimbulkan infeksi yang disebut dengan kandidiasis. Pengobatan kandidiasis dapat dilakukan dengan beberapa cara, salah satunya adalah dengan cara memanfaatkan tanaman obat yang diduga dapat menghambat pertumbuhan jamur, memiliki efek samping minimal dan mudah didapatkan di lingkungan sekitar. Daun Kakao merupakan salah satu tanaman herbal yang memiliki khasiat terapi. Pada daun kakao terdapat beberapa senyawa aktif berupa kafein, flavonoid dan alkaloid yang diduga memiliki aktivitas antijamur. Pada penelitian ini menggunakan metode maserasi dikarenakan metode ekstraksi yang sederhana. Penelitian ini merupakan jenis penelitian experimental laboratories in vitro dengan rancangan penelitian the post-test only control group design yang bertempat di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember dan dilaksanakan pada bulan September 2018. Sampel berjumlah 6 untuk setiap kelompok penelitian. Terdapat 6 kelompok penelitian, yaitu ekstrak daun kakao konsentrasi 25%, 50%, 75%, 100%, nistatin sebagai kontrol positif, dan aquades sebagai kontrol negatif. Pada masing-masing kelompok tersebut diberikan sebanyak 20 μL pada paper disk dengan diameter 5 mm pada 4 petridish yang berisi media SDA yang telah diinokulasi dengan C. albicans. Semua petridish tersebut kemudian diinkubasi pada suhu 37oC selama 24 jam. Setelah 24 jam, kemudian dilakukan pengukuran diameter zona inhibisi di sekitar paper disk menggunakan jangka sorong. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata diameter zona hambat terhadap pertumbuhan C. albicans berturut-turut yang paling besar adalah kontrol positif (K+) yaitu sebesar 13,92 mm, kelompok EDK 100% yaitu sebesar 7,98 mm. Kelompok EDK 75 yaitu sebesar 6,30 mm dan kelompok EDK 50, kelompok EDK 25, kontrol negatif (K-) yaitu sebesar 0,00 mm. Pada kelompok EDK 100 dan kelompok EDK 75 hasil tersebut sesuai dengan pendapat Pelzcer dan Chan (1998) yang menyatakan bahwa semakin tinggi konsentrasi suatu bahan antijamur maka aktivitas antijamur juga akan semakin kuat. Sedangkan pada kelompok EDK 50 dan kelompok EDK 25 kemungkinan kemampuan difusi yang rendah disebabkan oleh terlalu banyaknya kandungan aquadest pada ekstrak sehingga menyebabkan senyawa aktif pada ekstrak tidak dapat berdifusi maksimal ke dalam medium yang mengandung inokulum (Dewi, 2010). Data hasil penelitian kemudian ditabulasi dan dianalisis secara statistik. Data dianalisis dengan uji statistik nonparametrik Kruskal-Wallis. Hasil uji statistik Kruskal-Wallis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna pada seluruh kelompok penelitian ditandai dengan nilai signifikansi (p < 0,05), yaitu 0,000. Uji hasil penelitian kemudian dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang bermakna antar kelompok penelitian. Hasil uji Mann-Whitney antar kelompok penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antar kelompok penelitian EDK 100, EDK 75, EDK 50, EDK 25, K(+) dan K(-) ditandai dengan nilai (p<0,05). Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun kakao memiliki kemampuan menghambat pertumbuhan C. albicans dan kelompok EDK 100 merupakan konsentrasi optimal dari ekstrak daun kakao dalam menghambat pertumbuhan C. albicans yang dimungkinkan karena adanya senyawa yang terdapat dalam ekstrak daun kakao berupa kafein, flavonoid dan alkaloid.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectDaya hambaten_US
dc.subjectEkstrak daun kakaoen_US
dc.subjectCandida albicansen_US
dc.subjectKandidiasis Oralen_US
dc.subjectDaya antijamuren_US
dc.subjectMetode ekstraksien_US
dc.titleDaya Hambat Ekstrak Daun Kakao (Theobroma Cacao L.) Terhadap Pertumbuhan Candida albicansen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record