Show simple item record

dc.contributor.authorMADINA, Nadia Farah
dc.date.accessioned2019-10-01T07:59:33Z
dc.date.available2019-10-01T07:59:33Z
dc.date.issued2019-10-01
dc.identifier.nim152310101158
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/93011
dc.description.abstractPerkembangan merupakan kemampuan fungsi dan struktur tubuh yang bertambah, lebih kompleks, dan bersifat progresif yang mencakup beberapa aspek, salah satunya perkembangan motorik kasar. Pencapaian perkembangan mengalami maturase atau kematangan yang memungkinkan balita dapat berespons dalam lingkungannya. Masa anak ketika diperlukan kontrol dari orang lain dikarenakan melakukan eskplorasi lingkungan untuk berusaha mencari tahu termasuk masa toddler (1-3 tahun). Terdapat beberapa keterampilan yang dapat dilakukan oleh balita usia 12-36 bulan, diantaranya bangkit terus duduk, bangkit untuk berdiri, berdiri 2 detik, berdiri sendiri, membungkuk kemudian berdiri, berjalan dengan baik, berjalan mundur, lari, berjalan naik tangga, menendang bola ke depan, melompat, melempar bola lengan ke atas, loncat jauh, berdiri 1 kaki 1 detik, berdiri 1 kaki 2 detik, melompat dengan 1 kaki, berdiri 1 kaki 3 detik. Perkembangan motorik kasar pada balita juga dipengaruhi oleh status gizi optimal yang sesuai dengan keseimbangan antara asupan dan kebutuhan gizi. Kondisi kurang gizi kronis yang menggambarkan adanya gangguan pertumbuhan tinggi yang berlangsung pada kurun waktu cukup lama termasuk kondisi stunting. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui gambaran perkembangan motorik kasar pada balita usia 1-3 tahun (toddler) dengan stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Sumberjambe Kabupaten Jember. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dengan menggunakan metode cross sectional. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel pada penelitian ini adalah non probability sampling dengan pendekatan purposive sampling. Penghitungan sampel dengan menggunakan rumus slovin didapatkan sebanyak 200 balita stunting. Instrumen penelitian yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu lembar karakteristik balita, lembar observasi Denver II untuk mengetahui tingkat kemampuan perkembangan motorik kasar pada balita dengan stunting. Penelitian dilakukan mulai tanggal 16 Januari 2019. Uji etik penelitian No 284/UN25.8/KEPK/DL/2019. Hasil penelitian pada perkembangan motorik kasar didapatkan 144 balita (72,0%) normal, 43 balita (21,5%) suspek dan 13 balita (6,5%) memiliki perkembangan motorik kasar abnormal. Kondisi balita dengan stunting tidak mempengaruhi perkembangan motorik kasar. Hal ini juga dapat dipengaruhi bahwa sebagian besar balita terbiasa untuk melakukan aktivitas di luar rumah tanpa dibatasi oleh orang tuanya dan memungkinkan balita lebih banyak dan mudah dalam mempraktikkan motorik kasar secara langsung. Peran orang tua, keluarga, lingkungan, serta interaksi anak dengan orang tua dapat menimbulkan keakraban yang juga berpengaruh terhadap perkembangan motorik kasar mereka.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectStuntingen_US
dc.subjectPerkembangan motoriken_US
dc.subjectMotorik kasaren_US
dc.subjectPerawatan balitaen_US
dc.titleGambaran Perkembangan Motorik Kasar pada Balita Usia 1-3 Tahun (Toddler) dengan Stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Sumberjambe Kabupaten Jemberen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record