dc.description.abstract | Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki
tingkat pengetahuan tentang teknik menyusui yang rendah, yaitu sebanyak 25
responden (55.6%) dan lebih dari setengah jumlah responden memiliki perilaku
menyusui yang baik, yaitu sebanyak 26 responden (57.8%). Tingkat pengetahuan
ibu tentang teknik menyusui dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain
pengalaman menyusui yang dimiliki, tingkat pendidikan, faktor lingkungan dan
intensitas keterpaparan terhadap edukasi tentang cara menyusui yang benar.
Sedangkan perilaku menyusui yang tidak benar pada sebagian besar ibu menyusui
terjadi karena ibu kurang memperhatikan bagaimana perilaku menyusui yang
benar.
Hasil analisis bivariat menggunakan skor Pearson Chi-Square, ditemukan
bahwa tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang teknik menyusui
dengan perilaku menyusui yang benar pada ibu menyusui di Desa Cakru,
Kecamatan Kencong, Kabupaten Jember (p value>α = 0,345>0,05). Hal ini terjadi
karena jika ibu memiliki pengetahuan yang baik, namun pengalaman menyusui
yang kurang tentu juga akan berpengaruh pada perilaku menyusui ibu.
Keseimbangan antara pengetahuan teoritis tentang menyusui dan pengalaman
praktik menyusui akan mewujudkan perilaku menyusui yang benar. Status
pekerjaan ibu juga akan mempengaruhi kapasitas waktu yang ibu miliki untuk
menyusui bayinya. Jika ibu memiliki waktu yang lebih banyak untuk menyusui
bayinya, peluang ibu untuk mempelajari cara menyusui yang benar akan semakin
tinggi, sehingga peluang terbentuknya perilaku menyusui yang benar juga tinggi
pula. Banyaknya waktu luang yang ibu miliki untuk menyusui bayinya akan
menambah waktu ibu untuk belajar mempraktikkan menyusui yang benar. | en_US |