Show simple item record

dc.contributor.advisorDwi Wahyuni
dc.contributor.advisorKamalia Fikri
dc.contributor.authorPRATIWI, Yolanda Eka
dc.date.accessioned2019-09-17T09:02:00Z
dc.date.available2019-09-17T09:02:00Z
dc.date.issued2019-09-17
dc.identifier.nim150210103003
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/92833
dc.description.abstractNyamuk Culex merupakan genus nyamuk yang berperan sebagai vektor penyakit berbahaya seperti West Nile Virus, Filariasis, Japanese enchepalitis, St Louis encephalitis. Nyamuk Culex sp. menghisap darah dan hewan, terutama saat pada malam hari. Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Jember 2018, menyatakan bahwa pada periode 2013-2018 telah terjadi beberapa kasus penyakit filariasis pada beberapa daerah di Kabupaten Jember, Jawa Timur yaitu di daerah Tempurejo, Sumberbaru, Ajung, Tanggul dan Ledokombo. Nyamuk Culex sp. termasuk serangga yang beberapa spesiesnya sudah dibuktikan sebagai vektor penyakit. Maka perlu adanya upaya untuk pengendalian Nyamuk Culex sp. Upaya pengendalian vektor nyamuk saat ini yang umum digunakan pada masyarakat dengan insektisida sintetik seperti abate. Insektisida sintetik khususnya larvasida menimbulkan beberapa efek, diantaranya adalah resistensi terhadap serangga, pencemaran lingkungan, dan residu insektisida. Karena efek yang ditimbulkan insentisida sintetik merugikan manusia maka WHO menghimbau untuk menghentikan penggunaan insektisida sintetik dalam jangka waktu panjang. Untuk mengurangi efek tersebut, maka perlu dicari insektisida alternatif yang lebih aman dan ramah lingkungan dengan menggunakan insektisida alami yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Tanaman yang berpotensi sebagai insektisida alami salah satunya yaitu buah jeruk nipis. Di dalam buah jeruk nipis terkandung banyak senyawa kimia yang bermanfaat seperti asam sitrat, asam amino (triptopan dan lisin), minyak atsiri (limonen, linalin asetat, geranil asetat, fellandren, sitral, lemon kamfer, kadinen, aktialdehid dan anildehid), vitamin A, B1 dan vitamin C. Buah jeruk nipis mengandung minyak atsiri (limonene dan linalool) dan flavonoid yang bersifat sebagai penolak serangga (repellent) dan penghambat, (anti-feedant) yang mempunyai daya bunuh terhadap serangga dengan cara kerja sebagai racun kontak, racun perut dan racun pernapasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi efektif granula ekstrak bauh jeruk nipis (Citrus X aurantiifolia (Christm.) Swingle) terhadap larva nyamuk Culex sp. dalam waktu 1 jam. Effective Concentration (EC) merupakan konsentrasi yang memberikan pengaruh terhadap hewan uji berupa tanda atau perilaku yang berbeda pada keadaan normal. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Zoologi Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Jember. Penelitian diawali dengan menyiapkan sediaan granula ekstrak buah jeruk nipis dan berbagai serial konsentrasi yang dibutuhkan. Kemudian memasukkan 20 Larva Culex sp. pada setiap serial konsentrasi dan melakukan pengulangan sebanyak 4 kali pada setiap serial konsentrasi. Pengamatan untuk menentukan konsentrasi efektif dan waktu efektif yang dapat menyebabkan larva pingsan dilakukan dalam waktu 1 jam. Penentuan EC50 diperoleh dengan menggunakan analisis probit dengan program komputer minitab18 selanjutnya itu pengaruh Anova terhadap larva nyamuk Culex sp. dan dilanjutkan dengan uji Duncan. Penentuan ET50 diperoleh dengan menggunakan analisis probit dengan program komputer minitab18. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi efektif (EC50) granula ekstrak buah jeruk nipis (Citrus X aurantiifolia (Christm.) Swingle) terhadap larva nyamuk Culex sp. dalam waktu 1 jam sebesar 70,25 ppm. Besarnya waktu efektif (ET50) granula ekstrak buah jeruk nipis (Citrus X aurantiifolia (Christm.) Swingle) terhadap larva nyamuk Culex sp. yaitu menit ke-56,97 dalam waktu 1 jam. Hasil ini menunjukkan bahwa bahwa semakin tinggi konsentrasi yang digunakan dalam perlakuan maka semakin tinggi jumlah larva uji yang pingsan ditandai dengan perubahan tingkah laku pada larva uji berupa pergerakan naik turun larva uji yang semakin cepat sebanyak 50%. Hal tersebut disebabkan oleh kandungan senyawa aktif yang terdapat pada granula ekstrak buah jeruk nipis (Citrus X aurantiifolia (Christm.) Swingle). Senyawa aktif minyak atsiri dan flavonoid bekerja sebagai racun pernafasan yang memiliki daya bunuh terhadap serangga. Senyawa aktif yang terkandung dalam granula ekstrak buah jeruk nipis akan saling melengkapi dan mendukung yang berdampak pada peningkatan kadar toksisitas. Hasil dari penelitian tentang konsentrasi efektif granula ekstrak buah jeruk nipis (Citrus X aurantiifolia (Christm.) Swingle) terhadap larva nyamuk Culex sp. dalam waktu 1 jam dibuat suatu produk berupa buku ilmiah populer sebagai bacaan untuk masyarakat umum. Berdasarkan rata-rata nilai hasil uji validasi yang telah diperoleh dari 4 validator yaitu, dosen pertama sebagai ahli materi, dosen kedua sebagai ahli media dan pengembangan serta 2 masyarakat sebesar 86,8% sehingga rentang nilai hasil validasi buku yang telah dibuat dapat dikatakan bahwa buku ilmiah populer ini sangat layak digunakan sebagai buku bacaan bagi masyarakat umum dan dapat diaplikasikan lebih lanjut. Hal tersebut telah membuktikan bahwa kaidah, sistematika, dan gaya bahasa karya tulis ilmiah yang terdapat dalam buku ini telah sesuai sehingga dapat disajikan sebagai buku bacaan bagi masyarakat umum.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectEkstrak Buah Jeruk Nipisen_US
dc.subjectLarva Nyamuk Culex spen_US
dc.subjectGranulen_US
dc.titleKonsentrasi Efektif Granula Ekstrak Buah Jeruk Nipis (Citrus X aurantiifolia (Christm.) Swingle) terhadap Larva Nyamuk Culex sp. dan Pemanfaatannya Sebagai Buku Ilmiah Populeren_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record