Show simple item record

dc.contributor.advisorKUSBUDIONO
dc.contributor.advisorRISKI, Abduh
dc.contributor.authorPAWESTRI, Anggia Retno
dc.date.accessioned2019-09-12T08:01:06Z
dc.date.available2019-09-12T08:01:06Z
dc.date.issued2019-09-12
dc.identifier.nim151810101031
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/92743
dc.description.abstractPermasalahan Program Linier merupakan suatu model umum yang dapat digunakan dalam pemecahan masalah pengalokasian sumber-sumber yang terbatas secara optimal. Permasalahan ini muncul ketika peneliti menginginkan solusi yang optimal dari suatu model linier dengan memperhatikan batasanbatasan dari nilai variabel-variabel tertentu. Batasan-batasan tersebut dapat berupa objek yang terdapat pada berbagai bidang, misalnya pada bidang industri terdapat variabel tenaga kerja dan mesin, dan sebagainya. Penelitian ini akan menyelesaikan permasalahan program linier khususnya di bidang pertanian yaitu pemanfaatan lahan pertanian di Kabupaten Jember dengan menggunakan algoritma Invasive Weed Optimizatin (IWO) untuk mengetahui hasil solusi serta waktu komputasi dari penerapan algoritma tersebut. Terdapat dua macam data yang di gunakan, yaitu data Primer dan data Sekunder. Data Primer yang digunakan adalah data keuntungan per hektar serta ongkos tanam per hektar yang dibutuhkan oleh petani untuk masing-masing komoditas pertanian di Kabupaten Jember. Sedangkan data Sekunder yang digunakan adalah data luas lahan pertanian di Kabupaten Jember pada Tahun 2014 yang di ambil dari BPS Kabupaten Jember (2015) serta data luas panen setiap komoditas pertanian di Kabupaten Jember pada Tahun 2017 yang di ambil dari BPS Kabupaten Jember (2018). Penyelesaian di bantu dengan program yang di buat menggunakan software MATLAB dan di jalankan pada Komputer dengan CPU Intel Core i7, RAM 8GB dan 64-bit OS. Berdasarkan penelitian, parameter yang berpengaruh terhadap pencapaian solusi terbaik untuk masalah maksimasi total keuntungan pertanian adalah parameter Sigmax, Seedmax serta Iterasi maksimum. Sedangkan untuk masalah minimasi total ongkos tanam adalah parameter Seedmax, Pmax serta Iterasi maksimum. Semakin besar nilai parameter-parameter tersebut maka solusinya akan semakin mendekati optimal untuk kedua permasalahan. Algoritma IWO menghasilkan solusi mendekati solusi optimal yang di peroleh dari metode simpleks dengan presentase error algoritma IWO sebesar 1,54×10-7 % untuk masalah memeksimalkan total keuntungan pertanian serta 6,21×10-7 % untuk masalah meminimalkan total ongkos tanam. Sehingga dapat di katakan bahwa algoritma IWO cukup efektif dalam menyelesaikan permasalahan ini. Namun, apabila dilihat dari waktu kompuasinya, algoritma IWO membutuhkan waktu komputasi yang lebih lama dari metode simpleks pada Solver Ms. Excel, sehingga dapat di katakan bahwa algoritma IWO kurang efisien, Solusi paling maksimum dari permasalahan maksimasi total keuntungan pertanian yang di dapatkan dengan algoritma IWO yaitu sebesar Rp. 4.127.987.551.171,52 dengan luas panen masing-masing komoditas sebesar 8,6985×104 ha padi sawah, 4,2582×104 ha jagung, 386,5043 ha kacang tanah, 5,8388 ha tomat, 439,5099 ha cabe rawit, 2,4971×104 ha kopi, 342,0712 ha tembakau dan 9,4583×103 ha kelapa. Sedangkan solusi paling minimum dari permasalahan minimasi total ongkos tanam dengan algoritma IWO yaitu sebesar Rp. 357.696.509.830,28 dengan luas panen masing-masing komoditas sebesar 5,4120×104 ha padi sawah, 2,1404×104 ha jagung, 386,5001 ha kacang tanah, 5,8356 ha tomat, 439,5022 ha cabe rawit, 6,6010×103 ha kopi, 342,0520 ha tembakau dan 9,4583×103 ha kelapa.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectAlgoritmaen_US
dc.subjectInvasive Weed Optimizationen_US
dc.subjectProgram Linieren_US
dc.titlePenerapan Algoritma Invesive Weed Optimization (IWO) pada permasalahan Program Linier (Studi Kasus: Pemanfaatan Lahan Pertanian di Kabupaten Jember)en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record