dc.description.abstract | Keberadaan krisis ekonomi yang melanda Indonesia telah mengubah struktur persaingan yang ada. Hal tersebut bermula dari ketidakstabilan dan kerentanan terhadap krisis yang dianulir oleh pemerintah dengan dibentuknya Arsitektur Perbankan Indonesia (API) sebagai blueprint penyehatan perbankan menuju kesiapan menghadapi pasar bebas ASEAN 2020. Adanya API mengubah struktur kompetisi perbankan melalui upaya konsolidasi, merjer, dan akuisisi. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat kompetisi, pertumbuhan kredit, dan inflasi terhadap stabilitas perbankan Indonesia. Pertumbuhan kredit sebagai proksi faktor internal perbankan dan inflasi sebagai proksi faktor eksternal perbankan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi data panel Fixed Effect Model (FEM). Hasil estimasi menunjukkan bahwa tingkat kompetisi (HHI) berpengaruh negative signifikan terhadap stabilitas perbankan (Z Score) dengan nilai parameter -30,57 yang mendukung hipotesis competition fragility. Variabel pertumbuhan kredit (PKRED) berpengaruh negatif tidak signifikan -0,011 terhadap stabilitas perbankan (Z Score) karena nilai probabilitas lebih dari 𝛼=0,05. Sedangkan variabel inflasi (INF) berpengaruh negatif terhadap stabilitas (Z Score) dengan nilai parameter -0,11. Dari semua variabel berpengaruh negative terhadap stabilitas, namun hanya dua variabel yaitu tingkat kompetisi (HHI) dan inflasi (INF) yang berpengaruh terhadap stabilitas (Z Score). | en_US |