Show simple item record

dc.contributor.advisorYudi Aris Sulistiyo
dc.contributor.advisorSuwardiyanto
dc.contributor.authorAL HADI, Furqonul Hakim
dc.date.accessioned2019-09-11T03:54:24Z
dc.date.available2019-09-11T03:54:24Z
dc.date.issued2019-09-11
dc.identifier.nim111810301034
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/92697
dc.description.abstractPasir besi merupakan salah satu sumber daya alam Indonesia yang belum dimanfaatkan secara optimal. Sumber daya keseluruhan pasir besi di Indonesia yaitu 3,36 miliar ton dengan kandungan bijih logam sekitar 1.01 miliar ton. Cadangan bijih besi Indonesia diperkirakan sekitar 87,2 juta ton dimana kandungan logamnya sekitar 21,8 juta ton. Karakteristik pasir besi di Indonesia memiliki komposisi kimia seperti Fe2O3 (hematite), Fe3O4 (magnetite), FeTiO3 (ilmenite), SiO2 (kuarsa) dan beberapa senyawa lain (Darmayanti et al., 2000; Bilalodin et al., 2013). Umumnya, pasir besi yang merupakan komoditas ekspor dijual dalam keadaan mentah sehingga memiliki nilai ekonomis yang rendah. Terdapat banyak metode yang digunakan dalam sintesis hematite, dalam penelitian digunakan metode hidrotermal karena suhu yang digunakan relatif rendah dan perlakuan yang yang relatif lebih mudah jika dibandingkan dengan metode lainnya. Penentuan suhu optimal yang digunakan berkisar 160 °C , 185 °C, dan 210 °C menggunakan waktu 24 jam hidrotermal, didpaatkan suhu 160 °C yang merupakan suhu optimal yang selanjutnya dilakukan penentuan waktu optimal yang dilakukan yang berkisar 24 jam, 36 jam dan 48 jam. Hasil optimum diperoleh diuji menggunakan X-Ray difraktometer. Penggunaan 2 jenis sampel yang berbeda perlakuan yang dilakukan menghasilkan hematite pada perlakuan sampel pasir besi yang dilarutkan terlebih dahulu Fe(OH)x, sedangkan pada pasir besi yang langsung dihidrotermal tanpa pelarutan menghasilkan kecenderungan terhadap Fe3O4 dan atau -Fe2O3. Metode hidrotermal variasi waktu yang dilakukan menggunakan sampel awal Fe(OH)x menghasilkan waktu optimal 24 jam dalam pembuatan hematite.Kesimpulan yang dapat diambil dari penetian ini Semakin tinggi suhu intensitas kristal α-Fe2O3 semakin menurun dan menghasilkan struktur kristal - Fe2O3 dan atau Fe3O4 penggunaan pasir besi langsung sebagai sampel awal menunjukkan hasil yang diperoleh pada reaksi hidrotermal adalah - Fe2O3 dan atau Fe3O4.Semakin tinggi suhu reaksi hidrotermal dapat menurunkan intensitas puncak kristal α- Fe2O3 dan mulai membentuk fase kristal - Fe2O3 dan atau Fe3O4 pada suhu 210oC.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectPasir Besien_US
dc.subjectHematite (α-Fe2o3)en_US
dc.subjectHidrotermalen_US
dc.titlePemanfaatan Pasir Besi Dalam Sintesis Hematite (α-Fe2o3) Secara Hidrotermal dengan Variasi Temperatur dan Waktuen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record