Show simple item record

dc.contributor.advisorPrasetyo, Aries
dc.contributor.advisorHairrudin
dc.contributor.authorRIDHO, Muhammad Rosyid
dc.date.accessioned2019-09-09T02:41:57Z
dc.date.available2019-09-09T02:41:57Z
dc.date.issued2019-09-09
dc.identifier.nimNIM152010101037
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/92665
dc.description.abstractKarbamat adalah insektisida dengan mekanisme kerja menghambat enzim asetilkolinestrase (AChE). Karbamat berpotensi membahayakan kesehatan manusia karena sifatnya yang sangat mudah diabsorbsi oleh tubuh. Selain itu, sifat lipofilik dari karbamat sangat mempermudah interaksinya dengan membran sel dan menyebabkan gangguan pada sebagian besar organ visceral manusia, terutama hati sebagai organ metabolisme berbagai bahan kimia yang masuk ke dalam tubuh. Hambatan terhadap AChE akan menyebabkan pembentukan radikal bebas yang berlebihan dalam tubuh sehingga menimbulkan stres oksidatif dan menyebabkan peroksidasi lipid pada sel-sel tubuh, termasuk sel hepatosit pada hati. Penelitian mengenai perubahan aktivitas detoksifikasi pada hati akibat paparan zat xenobiotik selama kehamilan menyebabkan penurunan sitokrom P450 1A2 (CYP1A2), hal tersebut juga akan menyebabkan peningkatan radikal bebas dan dapat merusak sel hati. Maka dari itu dibutuhkan suatu hepatoprotektor untuk mencegah kerusakan yang lebih parah. Air kelapa menurut penelitian Barlina (2004) memiliki kandungan antioksidan yang dapat menetralisir radikal bebas dalam tubuh. Sementara menurut penelitian Roncales et al. tahun 2004 asam folat dapat mendorong terjadinya perbaikan morfologi dari sel hati, air kelapa dan asam folat memiliki potensi untuk mencegah terjadinya kerusakan pada hati. Jenis penelitian ini merupakan true experimental dengan rancangan post test only control group design. Metode pengambilan sampel yang digunakan yaitu simple random sampling dengan jumlah sampel ditentukan menggunakan rumus Federer. Hewan coba penelitian ini menggunakan tikus wistar betina hamil (Rattus novergicus) yang dikelompokkan menjadi 4 kelompok secara acak. Kelompokkelompok tersebut adalah kelompok kontrol normal (K) yang hanya diberi akuades selama 14 hari, kelompok perlakuan yang diberi karbamat 10 mg/kgBB selama 14 hari (P1), kelompok perlakuan yang diberi karbamat 10 mg/kgBB dan air kelapa secara ad libitum yang diberikan selama 14 hari (P2), serta kelompok perlakuan yang diberi karbamat 10 mg/kgBB dan asam folat (P3). Pemberian karbamat dan asam folat dilakukan per oral menggunakan sonde lambung, sementara air kelapa diberikan secara ad libitum. Pada akhir penelitian tikus dikorbankan dan diambil seluruh organ hatinya. Selanjutnya dilakukan pembuatan preparat histologi dari organ hati tersebut dengan pewarnaan HE, kemudian diperiksa menggunakan mikroskop cahaya dengan pembesaran 400x. Data yang didapat berupa nilai skoring histopatologi hati dalam bentuk data rasio. Data rata-rata skoring histopatologi hati dan standar deviasi tiap kelompok ialah kontrol normal (K) 1,0 + 0,020; kelompok perlakuan 1 (P1) 2,8 + 0,207; kelompok perlakuan 2 (P2) 2,8 + 0,194; kelompok perlakuan 3 (P3) 2,6 + 0,257. Hasil skoring histopatologi hati selanjutnya dilakukan analisis data menggunakan One Way ANOVA dan dilanjutkan uji Post Hoc LSD. Hasil uji One Way ANOVA menunjukan adanya perbedaan yang signifikan minimal pada dua kelompok yang dibandingkan (p < 0,05). Hasil uji Post hoc LSD menunjukan bahwa kelompok yang mendapatkan dosis karbamat 10 mg/kgBB memiliki gambaran histopatologi yang mengalami kerusakan, terdapat perbedaan signifikan dengan kelompok K dan P3 (p < 0,05), akan tetapi tidak terdapat perbedaan signifikan ketika dibandingkan dengan kelompok P2 (p=0,826), hal tersebut menunjukkan pemberian air kelapa tidak terbukti dapat mencegah terjadinya kerusakan sel hati. Pada kelompok P3 terdapat perbedaan signifikan ketika dibandingkan dengan semua kelompok (p < 0,05), menunjukkan pemberian asam folat dapat mencegah kerusakan sel hati, dibandingkan dengan perlakuan pemberian air kelapa. Melalui uji analisis data yang dilakukan pada penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa air kelapa (Cocos nucifera L.) tidak terbukti dapat mencegah terjadinya kerusakan pada hati tikus yang diinduksi karbamat, sementara pemberian asam folat dapat mencegah kerusakan sel hati, ditinjau dari gambaran histopatologi.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries152010101037;
dc.subjectAir Kelapaen_US
dc.subjectAsam Folaten_US
dc.subjectKarbamaten_US
dc.titleEfek Hepatoprotektor Air Kelapa (Cocos nucifera L) dan Asam Folat terhadap Gambaran Histopatologi Hati Tikus Wistar Betina Hamil (Rattus norvegicus) yang Diinduksi Karbamaten_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record