dc.description.abstract | Perencanaan penjadwalan merupakan hal penting dalam pembangunan karena selain mutu dan biaya, yang menjadi salah satu tolak ukur keberhasilan sebuah proyek ialah waktu. Adanya batasan waktu membuat pihak pelaksana proyek harus dapat menyelesaikan pembangunan tepat pada waktu yang telah direncanakan. Namun pada kenyataannya sering mengalami keterlambatan pada pelaksanaan proyek. Salah satu faktor keterlambatan paling mendasar ialah kesalahan pada perencanaan penjadwalan, maka dari itu perlu aplikasi bantu manajemen proyek untuk mempermudah dan meminimalisir kesalahan daripada penjadwalan.
Gedung Integrated Laboratory for Natural Science and Food Technology merupakan salah satu pembangunan proyek IDB (Islamic Development Bank), dimana pada perencanaan penjadwalan ini melakukan penjadwalan menggunakan aplikasi bantu dengan metode PDM (Precedence Diagram Method). PDM tersebut merupakan jaringan kerja dengan hubungan ketergantungan yang jelas dan dapat digunakan pada proyek yang mempunyai kegiatan tumpang tindih antar satu pekerjaan ke pekerjaan lainnya. Selain itu PDM dapat menunjukkan lintasan kritis yang apabila suatu pekerjaan mengalami keterlambatan, maka akan berpengaruh pada waktu penyelesaian proyek. Data sekunder yang dibutuhkan berupa gambar rencana, BoQ (Bill of Quantity), AHS Kota Jember 2018 serta kurva S. Langkah pertama yang dapat dilakukan ialah pembuatan WBS (Work Breakdown Structure) yang mengacu pada BoQ. Kemudian melakukan perhitungan produktivitas yaitu 1 per koefisien tenaga kerja, dengan koefisien yang diambil pada data sekunder (AHS). Setelah melakukan perhitungan produktivitas, dapat dilakukan langkah berikutnya ialah melakukan perhitungan durasi pada masing-masing pekerjaan yang ada.
Durasi setiap pekerjaan telah didapat, maka mulai menentukan hubungan antar pekerjaan yang kemudian dimasukkan dalam aplikasi bantu manajemen proyek. Kemudian diagram kerja PDM dapat diatur, dengan begitu lintasan kritis dan durasi proyek pelaksanaan pembangunan Gedung Integrated Laboratory for Natural Science and Food Technology dapat diketahui. Ada sebanyak 30
pekerjaan yang termasuk dalam lintasan kritis meliputi 14 pekerjaan di pekerjaan strukur, 11 pekerjaan di pekerjaan arsitektur (pekerjaan fitment dan fasade) serta 5 pekerjaan di pekerjaan luar bangunan (pekerjaan bak control, paving block, kanstin, taman dan signage). Dari perencanaan penjadwalan pelaksanaan pembangunan Gedung Integrated Laboratory for Natural Science and Food Technology dengan Precedence Diagram Method, dibantu dengan aplikasi bantu manajemen proyek sendiri menghasilkan waktu pelaksanaan selama 242 hari atau 8 bulan lebih 16 hari (dari 01 November 2018 sampai 17 Juli 2019). | en_US |