dc.description.abstract | Baja ringan merupakan jenis baja yang dibentuk setelah dingin
Selain sebagai rangka atap, baja ringan juga bisa digunakan untuk beragam
keperluan lain. Menurut Agung Wijayanto, Manager Distribution Business PT
Bluescope Lysaght Indonesia, baja ringan bisa juga dikembangkan untuk berbagai
fungsi, seperti bahan dinding, rak, pembatas ruang
Adanya produk baja ringan yang dipakai sebagai material struktur atap
memberikan gagasan untuk melakukan inovasi, yaitu penggunaan material baja
ringan pada struktur utama bangunan yaitu kolom.
Baja ringan memiliki ketebalan yang tipis. Oleh karena itu dalam penelitian
ini profil yang digunakan adalah double profil baja ringan yang digabungkan dengan
pelat kopel. Dalam penelitian ini, difokuskan pada kuat tekan aksial maksimum yang
mampu ditahan benda uji, besar defleksi pengujian dan tipe keruntuhannya, dan
pengaruh variasi jarak pelat kopel.
Dalam skripsi ini, perhitungan kuat tekan aksial teoritis menggunakan
metode pendekatan Euler. Tipe benda uji yang digunakan ada empat tipe. Tipe
pertama double profil baja ringan front to front dengan jarak antar pelat kopel 33,3
cm. Tipe kedua double profil baja ringan back to back dengan jarak antar pelat kopel
33,3 cm. Tipe ketiga double profil front to front dengan jarak antar pelat kopel 25 cm.
Tipe keempat double profil baja ringan back to back dengan jarak antar pelat kopel
25 cm. Profil baja ringan yang digunakan dalam penelitian ini adalah profil baja
ringan C-75.
Hasil perhitungan teoritis dan pengujian laboratorium menunjukkan benda
uji tipe tiga memiliki kuat tekan aksial paling besar dan mengalami defleksi paling
kecil. Tipe keruntuhan benda uji I dan III terjadi tekuk di sepanjang batang benda uji.
Sedangkan benda uji tipe II dan IV terjadi tekuk di kedua ujung tumpuan dan di
bagian sayapnya. Selain itu, memperpendek jarak pelat kopel dapat meningkatkan
kuat tekan aksial batang tekan tersusun. | en_US |