dc.description.abstract | Perawatan ortodonti merupakan prosedur yang memerlukan jangka waktu panjang dengan tujuan untuk mendapatkan oklusi yang baik tanpa rotasi gigi dan diastema. Perawatan ortodonti sering menimbulkan masalah seperti pengurangan kepadatan tulang pada gigi anterior maksila sebanyak 24% setelah perawatan ortodonti, 10% dari kembalinya susunan gigi seperti sebelum perawatan (relaps) dan 50% lainnya mengalami kasus insisisor overlap, dan jumlah tersebut menunjukkan kenaikan overbite yang rendah. Perawatan ortodonti menimbulkan remodeling tulang menyebabkan resorpsi tulang alveolar pada sisi tekanan dan aposisi tulang alveolar pada sisi tarikan.
Berbagai macam mediator berperan penting dalam remodeling tulang akibat dari pergerakan gigi ortodonti, salah satu sitokin tersebut adalah interleuikin 1β (IL- 1Β) yang telah terbukti menjadi sitokin yang kuat untuk merangsang aktivitas osteoklas. IL-1β diketahui adalah sitokin pro-inflamasi yang kuat dan sangat penting untuk respon pertahanan tubuh terhadap infeksi dan cidera. IL-1β diproduksi dan disekresikan oleh beberapa variasi sel seperti sel monosit dan makrofag untuk merangsang aktivitas osteoklas dan menarik leukosit serta mediator sel lain untuk memproses remodeling tulang. Fluorine yang sebelumnya disebut fluoride merupakan salah satu elemen kimia yang sangat bersifat elektronegatif diantara semua elemen–elemen kimia, oleh karena itu tidak pernah ditemukan dalam bentuk elemen bebas. Natrium fluorida dapat menstimulasi proliferasi sel-sel tulang yang dapat membantu dalam pembentukan tulang baru. Tujuan penelitian ini ingin mengetahui pengaruh Natrium Fluorida dalam pergerakan gigi ortodonti ditinjau dari ekspresi interleuikin- 1β pada sel osteoklas.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris, dengan menggunakan hewan coba tikus Wistar (Rattus norvegicus) berjenis kelamin jantan, umur 3 – 4 bulan dengan berat badan 200 sampai 250 gram sebanyak 16 ekor. Tikus dibagi dalam dua kelompok kontrol negatif (K-): tikus diinduksi gaya mekanik ortodonti (GMO) selama 7 hari dan 14 hari dan kelompok perlakuan (P): tikus diinduksi gaya mekanik ortodonti (GMO) dan diberikan 11,34 ppm Natrium Fluorida dalam bentuk gel yang diaplikasikan secara topikal pada sulkus gingival selama 7 hari dan 14 hari. Tikus yang diberi GMO di lakukan dengan cara melakukan anestesi menggunakan campuran ketamin dan xyla terlebih dahulu, kemudian gigi insisivus rahang atas (RA) kanan dan molar-1 RA diberi kawat ligature 0,10mm. Insisivus RA digerakkan ke palatal dengan Ni-Ti Closed Coil Spring yang diukur dengan menggunakan tension gauge sehingga menghasilkan kekuatan 10gr/cm2. Dekaputasi jaringan dilakukan pada hari ke 8 dan 15. Pengamatan dengan metode imunohistokimia untuk menentukan jumlah sel osteoklas yang mengekspresikan IL-1β pada tulang alveolar daerah tarikan dan tekanan. Selanjutnya, dilakukan penghitungan jumlah rata-rata sel tersebut dengan menggunakan perbesaran 1000x.
Hasil penelitian menunjukkan kelompok kontrol negatif daerah tarikan jumlah sel osteoklas yang mengekspresikan IL-1β hari ke 7 memiliki hasil rata-rata 16 sel dan pada hari ke 14 memiliki hasil rata-rata 11 sel. Pada daerah tekanan jumlah sel osteoklas yang mengekspresikan IL-1β pada hari ke-7 yaitu 20 sel dan hari ke-14 18 sel. Sedangkan pada kelompok perlakuan daerah tarikan hari ke-7 memiliki hasil rata-rata 8 sel dan hari ke-14 memiliki hasil rata-rata 7 sel. Pada daerah tekanan jumlah sel osteoklas yang mengekspresikan IL-1β kelompok perlakuan hari ke-7 memiliki hasil rata-rata 13 sel dan hari ke-14 yaitu 7 sel. Kelompok kontrol negatif dan perlakuan hari ke 7 menunjukkan jumlah ekspresi IL-1β lebih besar dibandingkan dengan kelompok kontrol dan perlakuan hari ke 14. Data hasil rata-rata jumlah sel osteoklas yang mengekspresikan IL-1β selanjutnya dianalisis dan menunjukkan hasil bahwa data terdistribusi normal dan homogen. Kemudian dilakukan uji parametrik One Way Anova terdapat perbedaan yang bermakna antar kelompok. Setelah itu di lakukan uji lanjutan LSD (Least Significant Difference) terdapat perbedaan. Kesimpulan penelitian ini adalah pemberian Natrium Fluorida (NaF) sebesar 11,34 ppm yang diaplikasikan pada sulkus gingiva dengan pemberian gaya mekanis ortodonti sebesar 10 gram/cm2 dapat menurunkan jumlah sel osteoklas yang mengekspresikan IL-1β pada daerah tarikan dan tekanan tulang alveolar tikus Wistar jantan | en_US |