Show simple item record

dc.contributor.advisorPUSPITASARI, Novi
dc.contributor.advisorMUFIDAH, Ana
dc.contributor.authorWULANDARI, Devi Dwi
dc.date.accessioned2019-08-29T06:31:50Z
dc.date.available2019-08-29T06:31:50Z
dc.date.issued2019-08-29
dc.identifier.nimNIM110810201088
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/92295
dc.description.abstractASEAN (Association of South East Asian Nation) adalah organisasi negaranegara di Asia Tenggara yang beranggotakan 10 negara yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, Vietnam, Kamboja, Brunei Darussalam, Myanmar dan Laos yang dibentuk untuk saling bekerja sama dalam membangun perekonomian masing-masing negara. Keberadaan pasar modal tidak bisa dipungkiri menjadi sangat penting bagi sebuah negara karena memengaruhi dan mendorong setiap perusahaan untuk berkembang. Pasar modal yang mengalami peningkatan atau penurunan dapat dilihat dari naik turunnya harga-harga saham yang tercatat melalui suatu pergerakan angka indeks. Pergerakan angka indeks ini menjadi indikator penting bagi para investor untuk menentukan keputusan investasinya. Kegiatan atau kinerja gabungan seluruh saham perusahaan atau emiten yang tercatat di pasar modal diukur dengan angka Indeks Harga Saham Gabungan. Pasar modal ASEAN sendiri saat ini telah mengalami berbagai perkembangan yang cukup pesat di satu sisi, tetapi di sisi lainnya juga sangat rentan terhadap pengaruh berbagai perubahan kondisi ekonomi makro, sosial, maupun politik di dalam maupun luar negeri. Kondisi ekonomi makro dapat memengaruhi Indeks Harga Saham Gabungan. Indikator ekonomi makro yang dipilih dalam penelitian ini yaitu inflasi, nilai tukar (kurs), dan suku bunga. Ketiganya merupakan bagian dari variabel kunci makroekonomi yang dapat digunakan untuk melihat kegiatan dan aktivitas perekonomian suatu negara. Penelitian ini menganalisa pengaruh ketiga variabel ekonomi makro tersebut terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di lima negara ASEAN yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, dan Thailand menggunakan analisis regresi linier berganda dengan periode penelitian Januari 2014 sampai dengan Desember 2016. Hasil menunjukkan bahwa secara parsial hanya nilai tukar (kurs) yang berpengaruh signifikan terhadap IHSG, sedangkan inflasi dan suku bunga tidak berpengaruh signifikan terhadap IHSG. Secara simultan ketiganya sama-sama berpengaruh terhadap IHSG, tetapi hanya mampu menjelaskan sebesar 19,1 %. Penelitian ini hanya menggunakan 3 variabel ekonomi makro. Penelitian selanjutnya diharapkan menambahkan variabel lainnya yang dianggap lebih potensial.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries110810201088;
dc.subjectInflasien_US
dc.subjectNilai Tukaren_US
dc.subjectSuku Bungaen_US
dc.titlePengaruh Inflasi, Nilai Tukar, dan Suku Bunga Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Negara-Negara Aseanen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record