Show simple item record

dc.contributor.advisorUNUS, Salahuddin
dc.contributor.advisorSIDARTAWAN, Robertus
dc.contributor.authorDAMOS, Carlos Rahut
dc.date.accessioned2019-08-29T01:28:08Z
dc.date.available2019-08-29T01:28:08Z
dc.date.issued2019-08-29
dc.identifier.nimNIM131910101074
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/92276
dc.description.abstractSeiring dengan perkembangan zaman dan meningkatnya jumlah penduduk, kebutuhan manusia yang harus dipenuhi juga meningkat termasuk kebutuhan akan energy listrik. Untuk memenuhi kebutuhan energi listrik negara, PLN mendirikan pembangkit listrik di berbagai wilayah dengan beberapa sumber tenaga yaitu air, angin, diesel, uap, surya, panas bumi. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batubara adalah sebuah instalasi pembangkit listrik menggunakan mesin turbin yang diputar oleh uap yang dihasilkan melalui pembakaran batubara (Wicakmoko, 2016). Batubara yang akan digunakan sebagai bahan bakar untuk pembakaran di boiler sebelumnya diproses terlebih dahulu oleh Pulverizer. Secara garis besar terdapat beberapa peralatan utama Pulverizer yaitu Bowl, Gringding, Motor puverizer, Planetary gear box, Mill pulverizerside, Scraper, Vane wheel, Classifier, Gate Discharge Valve dan Coal Pipe Orifices. Pulverizer yang beroperasi secara terus-menerus akan sedikit demi sedikit mengalami penurunan fungsi kerjanya. Dan tidak jarang pula mesin digunakan diatas batas normal untuk mencapai target produksi. Mesin yang beroperasi diatas batas normal dapat menurunkan produktivitas, umur mesin dan mempercepat penggantian komponen mesin bahkan bisa rusak sehingga perlu dipelihara dan dijaga produktivitasnya dalam menjalankan fungsi crushing agar proses produksi tetap berjalan dengan lancar. Penelitian ini berupa analisis data untuk mengetahui nilai efektivitas Pulverizer dengan menggunakan metode Overall Equipment Effectiveness. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah nilai efektivitas Pulverizer dan kerugian dominan penyebab rendahnya nilai efektivitas Pulverizer (Six Big Losses). Dari hasil penelitian, pengolahan dan analisis data diperoleh perhitungan OEE pada Pulverizer selama bulan Juni-November 2017 diperoleh rata-rata nilai Availability Ratio 60,6%, Performance Ratio 64,6%, Quality Ratio 99,9% dan nilai OEE sebesar 34,8%. Nilai OEE tersebut masih dibawah standar World Class Manufacture 85% dan menunjukkan bahwa efektivitas Pulverizer masih rendah. Hasil perhitungan Six Big Losses untuk mengetahui kerugian dominan penyebab turunnya efektivitas Pulverizer selama bulan Juni-November 2017 diperoleh nilai faktor Six Big Losses yang paling dominan menyebabkan turunnya nilai OEE pada efektivitas Pulverizer adalah Setup and Adjustment Losses (SAL) dengan nilai sebesar 88,6%.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries131910101074;
dc.subjectPULVERIZERen_US
dc.subjectOVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE)en_US
dc.titleAnalisis Efektivitas Mesin Pulverizer Pada PLTU Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE)en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record