dc.description.abstract | Kanker merupakan penyakit akibat adanya pertumbuhan sel jaringan tubuh yang tidak normal dan berubah menjadi sel ganas. Kanker merupakan penyakit yang dapat menimbulkan banyak masalah bagi penderitanya, yang salah satunya yaitu adanya ketidakmampuan dalam hal activity daily living (ADL) pasien. Seseorang dikatakan mengalami keterbatasan ADL jika orang tersebut mengalami kesulitan dan membutuhkan bantuan setidaknya dalam satu kegiatan sehari-hari. Keterbatasan ADL disebabkan oleh banyak faktor, yang salah satunya yaitu nyeri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara nyeri dan activity daily living pasien kanker dengan kemoterapi di Ruang Flamboyan Rumah Sakit Tingkat III Baladhika Husada Jember. Variabel independen dalam penelitian adalah nyeri, dan variabel dependen adalah Activity Daily Living (ADL). Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan cross sectional study. Teknik pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling. Sampel penelitian yang digunakan sebanyak 93 responden. Penelitian dilakukan di Ruang Flamboyan Rumah Sakit Tingkat III Baladhika Husada Jember pada Bulan November 2018. Kriteria inklusi penelitian yaitu pasien kanker yang menjalani kemoterapi minimal pada kunjungan ke dua dan berumur ≥18 tahun. Sedangkan kriteria eksklusi penelitian yaitu pasien yang memiliki keterbatasan fisik tuna rungu dan tuna wicara, pasien dengan penyakit kronis tambahan dan komplikasi (seperti diabetes mellitus, jantung dan lain-lain), pasien dengan penurunan kesadaran dan pasien yang mengundurkan diri dari penelitian. Instrumen penelitian untuk mengukur nyeri menggunakan numeric rating scale (NRS) dan untuk mengukur activity daily living pasien kanker menggunakan kuisioner care dependency scale. Kuesioner numeric rating scale sudah diuji nilai validitas dan reliabilitas sebelumnya dengan nilai koefisien cronbach alfa 0,86 sampai 0,88. Test-retest reliability NRS 0,52 sampai 0,83. Kuisioner Care Dependency Scale (CDS) juga sudah di uji validitas dan reliabilitas dengan nilai cronbach alfa 0,98 dari data rawat inap dan 0,97 dari data rawat jalan, sedangkan untuk nilai Kappa Values adalah antara 0,71-0,87 dari data rawat inap dan antara 0,68-0,78 dari data rawat jalan. Penelitian ini menganalisis dua variabel menggunakan uji spearman karena kedua data terdistribusi tidak normal. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan (p value >0.05) antara nyeri dan activity daily living pasien kanker dengan kemoterapi. Nilai korelasi antara nyeri dengan activity daily living pasien kanker dengan kemoterapi tidak ada hubungan, hal ini bisa disebabkan karena orang-orang di Indonesia yang umumnya bisa tahan terhadap nyeri sehingga menyebabkan kemampuan activity daily living responden tetap baik meskipun ada nyeri yang dirasakan oleh pasien. Selain karena hal diatas masih banyak faktor yang dapat mempengaruhi kedua variabel, sehingga memungkinkan antara kedua variabel tersebut tidak ada hubungan yang signifikan. Analisis hubungan antara karakteristik demografi responden IMT dengan activity daily living terdapat hubungan, tetapi antara karakteristik demografi responden yang lain dengan activity daily living tidak terdapat hubungan. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak untuk meningkatkan pengetahuan tentang nyeri dan activity daily living pasien kanker dengan kemoterapi. Selain itu penelitian ini dapat digunakan perawat dan semua pihak rumah sakit untuk meningkat pelayanan asuhan keperawatan kepada pasien kanker dengan kemoterapi yang merasakan nyeri dan mengalami gangguan dalam activity daily living. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat dilakukan untuk melihat faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap activity daily living pasien kanker, sehingga hasil penelitian dapat digunakan perawat untuk meningkatkan pelayanan asuhan keperawatan secara komprehensif untuk pasien kanker dengan kemoterapi. | en_US |