Show simple item record

dc.contributor.advisorWANTIYAH
dc.contributor.advisorZULFATUL, Muhamad
dc.contributor.authorIRAWAN, Devi Humairah
dc.date.accessioned2019-08-28T03:41:31Z
dc.date.available2019-08-28T03:41:31Z
dc.date.issued2019-08-28
dc.identifier.nimNIM152310101006
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/92245
dc.description.abstractPerawatan kritis memberikan pengalaman buruk baik kepada pasien maupun keluarga. Kondisi tersebut mengubah kehidupan keluarga secara cepat sehingga mampu mempengaruhi psikologis keluarga. Respon psikologis yang dapat muncul seperti meningkatknya kecemasan, gangguan tidur, stress bahkan depresi. Pemenuhan kebutuhan psikososial keluarga sebagai salah satu cara untuk mengurangi gejala tersebut. Variabel penelitian yaitu kebutuhan keluarga pasien perawatan intensif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan keluarga pasien di ruang Intensive Care Unit (ICU) RSUD Dr. Abdoer Rahem Situbondo. Metode penelitian ini adalah deskriptif melalui pendekatan kuantitatif dengan desain cross-sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan pusposive sampling dengan perhitungan sampel melalui rumus Slovin. Sampel yang digunakan sebanyak 74 responden. Instrument penelitian yang digunakan adalah Critical Care Family Needs Inventory (CCFNI) versi bahasa Indonesia yang telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas pada penelitian Wantiyah dkk (2018). Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan rata-rata kebutuhan keluarga yang dianggap sangat penting adalah kebutuhan memiliki harapan untuk kesembuhan pasien (3,86) dan kebutuhan tidak penting yaitu kebutuhan diperbolehkan untuk menangis (2,07). Rata-rata kebutuhan per indikator berurutan dari terbesar sampai terkecil yaitu kebutuhan akan jaminan [3.40 (SD: 0.26)], informasi [3.35 (SD: 0.30)], kedekatan [3.32 (SD: 0.51)], dukungan [3.06 (SD: 0.39)] dan kenyamanan [2.96 (SD: 0.41)].Kebutuhan jaminan yang dianggap sangat penting adalah kebutuhan memiliki harapan untuk kesembuhan pasien dan yang dianggap tidak penting pada indikator ini adalah kebutuhan akan adanya tenaga kesehatan yang dapat dihubungi, ketika tidak ada keluarga yang menunggu di RS. Harapan akan kesembuhan pasien menunjukkan adanya respon psikologis yang dirasakan keluarga seperti kecemasan, kekhawatiran dan ketakutan. Respon tersebut dapat dikurangi dengan memberikan jaminan kepada keluarga mengenai perawatan pasien. Indikator kebutuhan informasi yang sangat penting adalah mengetahui kondisi pasien yang sebenarnya. Informasi tersebut dianggap mampu menurunkan kecemasan keluarga dan menjawab ketidakpastian yang selama ini dirasakan. Teknik komunikasi menjadi penting bagi perawat untuk menginformasikan hal tersebut dengan memahami perubahan kondisi psikis yang dialami keluarga. Keluarga membutuhkan tenaga kesehatan yang mampu memberikan informasi mengenai kondisi pasien. Hal ini menjadi penguat pada indikator kebutuhan informasi sebelumnya bahwa ketidakpastian yang dirasakan keluarga mempengaruhi tingkat kecemasan. Indikator kebutuhan dukungan yang dianggap sangat penting yakni mendapatkan dukungan antar keluarga. Kebutuhan dukungan yang dianggap kurang penting adalah dukungan spiritual adanya tokoh agama yang medampingi pasien. Keluarga lebih memilih untuk mendampingi pasien dengan pendekatan keagaaman secara langsung tanpa pihak ketiga atau melalui orang lain. Namun, keluarga juga tidak menolak jika RS menyediakan tokoh agama untuk mendo’akan kesembuhan pasien. Indikator kebutuhan kedekatan yang sangat penting adalah adanya waktu kunjungan tambahan saat kondisi tertentu. Keluarga memiliki hubungan lebih intim dan merupakan komponen yang sangat penting bagi pasien. Indikator kebutuhan kenyamanan terpenting adalah tersedianya ruang tunggu di dekat ruang intensif. Kebutuhan kenyamanan fisik seperti fasilitas di dalam ruang tunggu yang disediakan oleh pihak rumah sakit dianggap kurang penting. Namun, keluarga juga berpendapat bahwa perbaikan fasilitas rumah sakit mampu meningkatkan kenyamanan keluargaSaran yang dapat diberikan kepada masyarakat yaitu keluarga diharapkan mampu memberikan dukungan kepada pasien untuk meningkatkan motivasi hidup dan tidak segan untuk menyampaikan kebutuhannya kepada pihak RS demi perbaikan pelayanan rumah sakit ke depan. Perawat diharapkan mampu memberikan pelayanan kesehatan kepada keluarga sesuai kebutuhan psikososial yang telah dikaji sebelumnya. Penelitian yang dapat dilakukan selanjutnya yakni perlu untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kebutuhan keluarga.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries152310101006;
dc.subjectCritical Careen_US
dc.subjectFamily membersen_US
dc.subjectneedsen_US
dc.subjectIntensive Care Uniten_US
dc.subjectPerawatan kritisen_US
dc.titleGambaran Kebutuhan Keluarga Pasien Perawatan Intensif Di Rsud Dr. Abdoer Rahem Situbondoen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record