Show simple item record

dc.contributor.advisorARMIYANTI, Yunita
dc.contributor.advisorFEBIANTI, Zahrah
dc.contributor.authorBAIDOWI, Ivan Iqbal
dc.date.accessioned2019-08-26T04:33:44Z
dc.date.available2019-08-26T04:33:44Z
dc.date.issued2019-08-26
dc.identifier.nimNIM152010101062
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/92174
dc.description.abstractInfeksi Soil-Transmitted Helminth (STH) merupakan penyakit endemik dan kronik yang diakibatkan oleh masuknya parasit ke dalam tubuh manusia melalui mulut atau melalui kulit dengan tingkat prevalensi yang tinggi. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) dapat mempengaruhi terjadinya transmisi cacing baik dari telur, larva, atau cacing dewasa dari tanah ke manusia masuk ke mulut melalui makanan atau melalui kulit (Islami et al., 2014). Hal ini terbukti dari hasil pengamatan dan wawancara di lapangan terhadap 90 responden, 76,7% responden mempunyai prilaku seringkali tidak memakai alas kaki dan 70% diantaranya terdeteksi mengalami infeksi cacing tambang. Seseorang yang mempunyai kebiasaan tidak memakai alas kaki beresiko terinfeksi cacing tambang 3,29 kali lebih besar dibanding yang mempunyai kebiasan memakai alas kaki dalam aktivitasnya sehari-hari. Seseorang yang mepunyai kebiasaan berkontak tanah, beresiko terinfeksi cacing tambang 5,2 kali lebih besar dibanding yang hanya sebentar bermain di tanah dalam sehari (Palgunadi, 2010). Indonesia mempunyai prevalensi kejadian STH untuk semua kalangan umur yang berkisar antara 40%-60%. Infeksi STH disebabkan oleh berbagai spesies cacing usus diantaranya Ascaris lumbricoides, Necator americanus, Ancylostoma duodenale, Strongyloides stercoralis, dan Thrichuris trichiura. Kabupaten Jember masih memiliki tingkat insidensi infeksi STH yang cukup tinggi, namun sampai saat ini belum dapat ditangani dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penggunaan alat pelindung diri dengan status infeksi Soil-Transmitted Helminth pada pekerja Perkebunan Kaliputih, Kabupaten Jember. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif yang bersifat analitik observasional dengan desain cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Perkebunan Kaliputih, Desa Sumber Bulus, Kecamatan Ledokombo, Kabupaten Jember dan Laboratorium Parasitologi, Fakultas Kedokteran Universitas Jember. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2018. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pekerja yang bekerja di Perkebunan Kaliputih, Desa Sumber Bulus, Kecamatan Ledokombo, Kabupaten Jember, namun yang bersedia terlibat dalam penelitian ini sejumlah 36 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Nonprobability yaitu purposive sampling. Penelitian ini memiliki beberapa variabel diantaranya yaitu, variabel bebas berupa penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) dan variabel terikat berupa status infeksi Soil-Transmitted Helminths. Penelitian ini menggunakan uji statistik Chi-Square. Hasil penelitian sampel feses pada pekerja Perkebunan Kaliputih menunjukkan bahwa 9 orang (25%) yang terinfeksi STH dan tidak terinfeksi STH 27 orang (75%). Spesies Soil-Transmitted Helminths yang menginfestasi pekerja di perkebunan Kaliputih Kabupaten Jember yaitu Ascaris lumbricoides pada 6 orang (16,67%) dan Hookworm pada 3 orang (8,33%). Analisis data yang dilakukan diperoleh p-value 0,012<0,05. Oleh karena itu, penggunaan APD memiliki hubungan yang signifikan dengan status infeksi STH pada pekerja Perkebunan Kaliputih.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries152010101062;
dc.subjectInfeksi Soil-Transmitted Helminth (STH)en_US
dc.subjectpenyakit endemiken_US
dc.subjectkroniken_US
dc.subjectparasiten_US
dc.subjecttubuh manusiaen_US
dc.subjectmuluten_US
dc.subjectkuliten_US
dc.subjectPenggunaan Alat Pelindung Diri (APD)en_US
dc.titleHubungan Penggunaan Alat Pelindung Diri Dengan Status Infeksi Soil-Transmitted Helminths Pada Pekerjaperkebunan Kaliputih Kabupaten Jemberen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record